Abstrak
Pengaruh penambahan sukrosa pada susu sapi terhadap karakteristik yoghurt yang dihasilkan
Oleh :
Iftah Fajriyah - H0505043 - Fak. Pertanian
Susu merupakan bahan pangan bernilai gizi tinggi, karena mengandung
hampir semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti laktosa, lemak, protein,
vitamin, dan mineral. Susunan yang sempurna ini menyebabkan susu mudah rusak
karena mikroorganisme. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan fermentasi susu menjadi yoghurt.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sukrosa
pada susu sapi terhadap karakteristik yoghurt yang diukur dengan uji organoleptik
dan uji kualitas. Penelitian dilaksanakan di Sub. Lab. Biologi UPT. Laboratorium
Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai tanggal 2 Oktober
sampai 15 Desember 2009.
Materi yang digunakan meliputi susu sapi, sukrosa, starter
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Analisis data uji
kualitas yoghurt menggunakan analisis variansi Rancangan Acak Lengkap (RAL)
pola searah dengan empat perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri atas empat
ulangan. Sedangkan analisis untuk uji organoleptik menggunakan SPSS versi 12.
Perlakuan yang diberikan berupa P0 (sukrosa 0%), P1 (sukrosa 2%), P2 (sukrosa
4%), dan P3 (sukrosa 6%). Peubah penelitian meliputi uji organoleptik terdiri dari
tingkat keasaman, aroma, tekstur, dan tingkat kesukaan, kemudian uji kualitas
yaitu uji alkohol, uji pH, uji derajat keasaman, dan uji kadar laktosa.
Hasil uji organoleptik yoghurt dari ke empat macam perlakuan diperoleh
rerata untuk tingkat keasaman 4,20 (asam); 3,76 (netral); 3,52 (netral); 3,00
(netral), aroma 1,92 (tidak suka); 2,00 (cukup suka); 2,60 (cukup suka); 2,72
(cukup suka), tekstur 4,08 (lembek); 4,20 (lembek); 4,64 (lembek); 4,20 (lembek),
tingkat kesukaan 2,24 (sedikit tidak suka); 2,44 (sedikit tidak suka); 3,20 (agak
suka); 3,64 (agak suka). Sementara untuk uji kualitas diperoleh rerata untuk uji
alkohol semua perlakuan terjadi penggumpalan (+), nilai pH 4,37; 4,43; 4,46;
4,48, keasaman 1,74%; 1,71%; 1,58%; 1,49%, kadar laktosa 3,48%; 3,49%;
3,56%; 3,73%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa penambahan
sukrosa sampai level 6% memberikan karakteristik yang berbeda terhadap nilai
pH, tingkat keasaman, kadar laktosa, kemudian pada organoleptik yaitu tingkat
keasaman, aroma, tekstur dan tingkat kesukaan, namun tidak berbeda nyata pada
uji alkohol, dan panelis lebih menyukai yoghurt dengan penambahan sukrosa 6%.
Kata kunci : susu sapi, sukrosa, karakteristik yoghurt