Abstrak


Upaya meningkatkan keterampilan berbicara melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik think-pair-share (tps) pada siswa kelas xi ipa sma muhammadiyah 8 Kalijambe tahun ajaran 2009/2010


Oleh :
Umi Sholikah - K1206042 - Fak. KIP

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) meningkatkan proses pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 8 Kalijambe tahun ajaran 2009/2010 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik TPS dan (2) meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 8 Kalijambe tahun ajaran 2009/2010 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik TPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 8 Kalijambe dengan subjek siswa kelas XI IPA. Jumlah siswanya sebanyak 20 siswa yang keseluruhannya adalah perempuan. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah pembelajaran berdiskusi. Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang meliputi empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan hasil antarsiklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dan setelah siklus. Misalnya: membandingkan rerata nilai kemampuan berbicara siswa pada kondisi sebelum tindakan, setelah siklus I, siklus II, dan seterusnya. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoretis maupun ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Hasil penelitian terdapat peningkatan kualitas pembelajaran baik proses maupun hasil berdiskusi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kalijambe. Peningkatan kualitas proses pembelajaran tersebut ditandai dengan meningkatnya: (1) keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, (2) keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat / mempertahankan pendapat, (3) jumlah siswa yang sudah mampu bekerja sama dan kompak dengan pasangannya, dan (4) pencapaian ketuntasan hasil belajar (keterangan siswa berbicara dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar). Adapun peningkatan kualitas hasil pembelajaran ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu lebih dari atau sama dengan nilai 65. Pada siklus I sebanyak 9 (45%) siswa dari 20 siswa. Pada siklus II meningkat menjadi 14 (70%) siswa dari 20 siswa. Pada siklus III meningkat menjadi 18 (90%) siswa dari 20 siswa.