Abstrak


Pengaruh penambahan tepung keong mas (pomacea canaliculata lamarck) dalam ransum terhadap performan produksi itik petelur


Oleh :
Dyah Puspitasari - H0505024 - Fak. Pertanian

RINGKASAN Komponen terbesar pemeliharaan itik secara intensif adalah biaya pakan sekitar 60-70% dari total biaya produksi. Hal ini menjadi kendala bagi para peternak, untuk memecahkan masalah ini maka dicarikan pakan alternatif yang murah, mudah didapat dan kandungan nutrien yang cukup baik misalnya keong mas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) terhadap performan produksi itik petelur. Penelitian dilakukan di Kandang Percobaan Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta di Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar selama tiga bulan yang dimulai 7 Oktober-30 Desember 2009 dengan menggunakan 80 ekor itik betina umur 24 minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 5 ekor itik. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan jika terdapat perbedaan antar perlakuan maka di uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur, berat telur dan konversi ransum. Ransum yang digunakan terdiri dari jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, grit, premix, minyak nabati dan tepung keong mas (TKM). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan yaitu P0 (ransum basal + 0% TKM), P1 (ransum basal+3% TKM), P2 (ransum basal+6% TKM), P3 (ransum basal+9% TKM). Ransum diberikan 2 kali sehari kali sehari sebesar 160 g/ekor/hari sedangkan air minum diberikan ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata konsumsi ransum dari keempat macam perlakuan berkisar antara 145,34 – 151,86 g/ekor/hari, produksi telur berkisar antara 37,35 – 39,03 %, berat telur berkisar antara 59,64 – 62,29 g dan konversi ransum berkisar antara 6,43 – 6,94. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penambahan TKM dalam ransum berpengaruh terhadap konsumsi ransum tetapi tidak mempengaruhi produksi telur, berat telur dan konversi ransum. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian adalah penambahan TKM dalam ransum sampai taraf 9% dari total ransum mempengaruhi konsumsi ransum tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi telur, berat telur dan konversi ransum. Kata kunci : itik, ransum, performan produksi, tepung keong mas   SUMMARY The biggest component in intensive caring of laying ducks is feed cost. The high feed cost becomes a problem for farmer. We have to find out solve this problem through looking for alternative feed materials. The alternative feed material must be cheap, get easy and contain good nutrients like snail meal. This research was aimed to find out the effect of used snail meal on performance production of laying ducks. The research was done in Experimental Farm of Sebelas Maret University on Jatikuwung, Gondangrejo district, Karanganyar regency from October 7th until December 30th 2009. In this experiment a completely randomised design was employed that consisted of four treatments and four replicates with five ducks in each replicate. The treatments were P0 (control ration without snail meal), P1 (ration with 3% snail meal), P2(ration with 6% snail meal) and P3 (ration with 9% snail meal). The parameters measured were feed comsumption, egg production, egg weight and feed conversion. The result showed that average of feed consumption ranging between 145.34 and 151.86 g/head/day, egg production from 37.35 to 39.03 (% HDA), egg weight from 59.64 to 62.79 g and feed conversion from 6.43 to 6.93. Variance analyses indicated that snail meal affected the feed consumption but did not affect egg production, egg weight and feed conversion. It can be concluded that the inclusion of snail meal at the level 9% level influenced feed consumption but did not influence egg production, egg weight and feed conversion. Key words : laying ducks, feed, performance production, snail meal