Abstrak


Pengaruh bentuk , tempat dan lama simpan serbuk sari Terhadap viabilitas serbuk sari serta fruitset buah salak (salacca zalacca (gaertner) voss.) lokal Banjarnegara


Oleh :
Kristyanto Agung N - H0103069 - Fak. Pertanian

RINGKASAN Salak termasuk golongan tanaman berumah dua, artinya tanaman yang membentuk bunga jantan terpisah dari tanaman yang membentuk bunga betina. Berdasarkan hal ini maka penyerbukan bunga salak sangat tergantung pada keberadaan tanaman salak berbunga jantan. Apabila tanaman salak jantan dalam kondisi yang terbatas, maka harus diimbangi dengan teknik penyerbukan yang memadai dan perlunya pengawetan serbuk sari untuk mengatasi keterbatasan serta perbedaan waktu tumbuhnya bunga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk simpan, alat simpan dan umur simpan serbuk sari terhadap fruitset salak dan viabilitas serbuk sari. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kesenet, Kabupaten Banjarnegara mulai bulan Agustus sampai November 2009. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah bentuk simpan yaitu tandan bunga dan serbuk sari. Faktor kedua adalah tempat simpan yaitu inkubator dan kulkas. Faktor ketiga adalah lama simpan yaitu 2, 4, 6, 8, minggu, sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh pada semua variabel dianalisis ragam berdasarkan uji F 5%, apabila terdapat pengaruh yang nyata pada perlakuan dilanjutkan Duncan 5% dan uji regresi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa prosentase viabilitas serbuk sari paling tinggi adalah serbuk sari yang disimpan di dalam inkubator dalam bentuk serbuk hingga lama simpan 6 minggu. Prosentase fruitset paling tinggi adalah dari hasil penyerbukan serbuk sari yang disimpan dalam bentuk serbuk hingga lama simpan 6 minggu. Bentuk simpan dalam bentuk serbuk sari lebih efektif jika dibandingkan dengan bentuk simpan dalam bentuk tandan. Lama simpan cenderung menurunkan prosentase viabilitas serbuk sari. SUMMARY Salacca is one of duoceous plant, means that plants producing male flower separate from those producing female flower. Based on this fact, pollination of zalacca flower depends on the existence of male flowering plant. Limited abundance of male flowering plant must be balanced by proper pollination technique and pollen preserving to overcome the lack and different developing time of flowers. The aims of this research were to know the effect of storing type, storing device and storing age of pollen to the fruit set of salacca and viability of pollen. The research was conducted in Village of Kesenet, District of Banjarnegara from August to November 2009. Research used Complete Randomize Design in factorial. The first factor was storing types, consist of florete and pollen. The second factor was storing devices, consist of incubator and refrigerator. The third factor was storing ages, consist of 2, 4, 6, 8, weeks, so there were 16 combinations and each of them was repeated 3 times. Obtained data from all variables analyzed in variant based on F test at 5%, and would be continued with Duncan 5% and regression test for the significant different. Research result concluded that the highest percentage of pollen viability is the pollen saved in incubator in form of pollen until storing age of 6 weeks. The highest percentage of fruitset is the result of pollination from pollen stored in refrigerator in form of pollen after 6 weeks storage. Storing type in form of pollen is more effective than florete. Storing age tend to decrease the percentage viability of pollen.