Abstrak
Studi tentang interpretasi serat kalang dalam pembangunan kembali keraton kasunanan surakarta tahun 1987
Oleh :
Erni Budihastuti - K4402507 - Fak. KIP
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Sebab-sebab Keraton
Kasunanan Surakarta mengalami kebakaran pada tahun 1985, 2) Apakah dalam proses
pembangunan kembali Keraton Kasunanan Surakarta mendasarkan pada Serat Kalang, 3)
bagaimanakah hasil dari pembangunan kembali Keraton Kasunanan Surakarta tahun
1987.
Penelitian ini menggunakan metode histories, yang terdiri dari empat tahap
kegiatan, yaitu Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang
digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber yang
autentik atau sumber yang ditulis dari tangan pertama tentang permasalahan yang akan
diungkapkan. Sumber primer yang digunakan adalah Serat Kalang dan Surat kabar.
Sedangkan sumber sekuner adalah sumber yang ditulis oleh orang yang tidak terlibat
langsung dengan peristiwa yang dikisahkannya. Sumber sekunder yang dipergunakan
berupa buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang
dipergunakan adalah wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis histories, yaitu analisis yang mengutamakan ketajaman dan kekuatan di
dalam menginterpretasikan fakta sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Kebakaran yang dialami
Keraton Kasunanan Surakarta pada tahun 1987 disebabkan oleh hubungan arus pendek
listrik. Sementara menurut pendapat yang lain ada yang menghubungkan musibah yang
dialami Keraton Kasunanan Surakarta dengan ramalan kuno yang menyebutkan tentang
umur Keraton Kasunanan Surakarta hanya akan bertahan selama 200 tahun, terhitung
sejak didirikan Sinuhun Pakoe Boewono II pada hari rabu, 17 suro tahun Je 1670 atau
Februari 1745. Sinuhun Pakoe Boewono XII sendiri cenderung berpendapat hubungan
arus pendek sebagai penyebab musibah. Loncatan bunga api akibat hubungan arus
pendek memang mudah terbakar setelah kemudian memakan bangunan keraton yang
umumnya terdiri dari bahan kayu jati tua dan kering. Jauh sebelumnya ia memang sudah
mencemaskan instalasi dan jaringan kabel listrik di keraton yang sudah rapuh karena
hampir tak pernah diganti. (2) Pembangunan kembali keraton Kasunanan Surakarta pada
tahun 1987 mendasarkan pada Serat Kalang. Persoalan utama renovasi adalah
membangun kembali keraton sesuai bentuk aslinya. Ini bukan hal yang mudah, karena
arsitektur keraton bukan hanya bersifat fisik teknis, melainkan juga sarat masalah
spiritual tentang lambang-lambang kekuatan dari setiap bagian bentuk dan pembagian
ruangan yang bermuara pada satu tujuan besar, yakni keselamatan raja dan kerajaan.
Padahal, hampir setiap bagian bangunan keratin kasunanan Surakarta tidak pernah
didokumentasikan secara detil dalam bentuk gambar atau cetak biru dari berbagai sudut
pandang serta penampang. Sementara kalaupun ada naskah- naskah tua yang ditemukan
kebanyakan hanya menjelaskan tentang jenis dhapur atau bentuk bangunannya. (3) Hasil
dari pembangunan kembali Keraton Kasunanan Surakarta tidak berbeda jauh dengan
Keraton Kasunanan sebelum mengalami musibah kebakaran tahun 1985. Proses
pembangunan kembali Keraton Kasunanan Surakarta membutuhkan waktu kurang lebih
dua tahun. Keraton Kasunanan Surakarta adalah salah satu warisan budaya dari nenek
moyang yang harus dilestarikan.
ABSTRACT
The aim of this research is to know: 1) the reasons of Surakarta Palace fire
on 1985, 2) whether in restructuring of Kasunanan Surakarta Palace based on
Serat Kalang, 3) How restructuring result of Kasunanan Surakarta Palace on
1987.
This research used histories method which included four activities such as
heurist ic, crit ic, interpretat ion and historiography. It used primary and secondary
data source. Primary source is authent ic source that related with part icular event
like Serat Kalang and newspaper. Secondary source is source from somebody else
with no direct ly relation with the event like related handbook. Data sampling
through interview and literature review. This research used analytical historical
method, that emphasizing power of histories interpretat ion, to analyze data.
Result of the research shows that : 1) Surakarta Kasunanan Palace on 1987
caused by a short current . But someone told that it related to ancient forecast
mentioning if Kasunanan Surakarta Palace age not more than 200 years, from its
founding by Sinuhun Pakoe Boewono II on Wednesday, 17 Suro on year Je 1670
or February 1745.However, Sinuhun Pakoe Boewono XII told that fire caused by
a short current . The flammable firework was burn palace that built from dry and
old teak. He also worried with bad electric installation and network which never
changed before. 2) Restructuring Surakarta Kasunanan Palace on 1987 was based
on Serat Kalang. But restructuring Surakarta Kasunanan Palace like before will be
major problem. This is not simple work because its architecture just not technical
mat ter, but spiritual mat ter, power symbol, and room division that affect king and
palace safety must considered. No detail documentation for nearly all of palace
corner as actual figure or blueprint. Codex just explained palace exhibit, not more.
3) No significant different between restructuring result of Surakarta Kasunanan
Palace with before performance when firing accident on 1985. 2 years is needed
to restructuring Kasunanan Surakarta Palace. Kasunanan Surakarta Palace is one
of cultural heritages which must preserve.