Abstrak


Arsitektur indis dalam perkembangan tata Kota Batavia awal abad 20


Oleh :
Desca Dwi Savolta S - C0504018 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu : (1) Bagaimana perkembangan arsitektur Indis di Batavia pada awal abad 20. (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi arsitektur Indis terhadap perkembangan kota Batavia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Perkembangan arsitektur serta bentuk dan struktur Indis di Batavia awal abad 20, (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh arsitektur Indis terhadap perkembangan kota Batavia. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut , maka penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliput i empat tahap, pertama adalah heuristik yang merupakan langkah awal dalam mencari sumber data baik lisan maupun tulisan, kedua adalah krit ik sumber yang bertujuan untuk mencari keaslian data, ket iga adalah interpretasi merupakan penafsiran fakta-fakta yang dimunculkan dari data yang diseleksi, keempat adalah historiografi yang merupakan penulisan dari kumpulan data tersebut . Data primer diperoleh dari koleksi arsip perpustakaan Reksopustoko Mangkunegaran. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kota Batavia merupakan, pusat penguasa kolonial di Indonesia, konfigurasi penduduk beserta wilayah pemukimannya sudah berkiblat pada bentuk kemajemukan. Semenjak tanggal 1 April 1905, ibu kota Batavia menjadi gemeente (kotapraja) dengan wakil sendiri. Percampuran dua budaya yang ada antara budaya Belanda dengan budaya lokal Indonesia yang menimbulkan budaya baru yang didukung penduduk kepulauan keragaman budaya Indonesia disebut budaya Indis atau Belanda-Jawa. Arsitektur merupakan sebuah perpaduan dua budaya, karya seni dan pengetahuan tentang bangunan membicarakan keindahan nilai dari seni. Arsitek sebagai orang ahli untuk sebuah bangunan tersebut . Gaya indische empire selama abad 19 sampai awal abad 20 di Batavia banyak diterapkan pada bangunan-bangunan pemerintahan, tempat peribadatan serta pada bangunan rumah t inggal. Perkembangan arsitektur pada awal abad ke 20 sampai tahun 1920-an yang cenderung mengadopsi bentuk dan gaya bangunan barat , pada tahun 1930 mulai mendapatkan krit ik dari beberapa arsitek. Mereka mengangap bahwa kota pada periode ini berciri kota kolonial atau kota barat karena berbagai unsur didalam kota mulai terpengaruh oleh budaya barat mulai dari cara hidup dan bentuk-bentuk bangunan. Namun demikian t idak dapat dipungkiri bahwa para pengelola kota dan para arsitek Belanda, t idak sedikit menerapkan konsep lokal atau tradisional di dalam merencanakan dan mengembangkan sebuah kota, pemukiman dan bangunan- bangunan.