Abstrak


Evaluasi implementasi PERMENDIKNAS No. 2 tahun 2008 tentang kebijakan perbukuan (studi evaluasi pelaksanaan program buku sekolah elektronik pada sekolah dasar di Kota Surakarta)


Oleh :
Mufna Mubdiatun Nida - D0105101 - Fak. ISIP

ABSTRAK Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh adanya keluhan masyarakat terkait mahalnya buku sekolah sebagai salah satu fasilitas penunjang pendidikan. Kenyataan tersebut kemudian direspon oleh Menteri Pendidikan Nasional yang melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mengupayakan ketersediaan buku murah dan berkualitas bagi peserta didik dengan program buku sekolah elektronik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas implementasi Program Buku Sekolah Elektronik (BSE) di Surakarta, yaitu dengan melakukan evaluasi serta memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi BSE di sekolah dasar se-Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana sumber datanya diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan validitas data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Implementasi program buku sekolah elektronik di Sekolah Dasar Kota Surakarta cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian tujuan program (dilihat dari ketersediaan buku murah dan berkualitas (BSE) di tia-tiap sekolah, digunakannya BSE sebagai buku acuan pokok dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) selama 5 tahun, BSE dijadikan barang inventaris sekolah) dan kepuasan kelompok sasaran (dilihat dari respon positif yang diberikan Kepala Sekolah, Guru- Guru dan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surakarta terkait program buku sekolah elektronik dan usaha sekolah untuk mengupayakan ketersediaan BSE). Efektivitas implementasi BSE tidak bisa dilepaskan dari variabel-variabel: komunikasi organisasi, sikap pelaksana dan dukungan lingkungan kebijakan. Komunikasi Disdikpora Surakarta dengan Depdiknas Pusat dan komunikasi internal antar aparat Disdikpora kurang efektif, sedangkan komunikasi Disdikpora Surakarta dengan stakedolder terkait program BSE efektif. Aparat pelaksana paham dan berperan aktif dalam sosialisasi BSE namun kepekaan aparat dalam menyikapi permasalahan implementasi BSE di lapangan dan kesediaan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan BSE masih kurang. Sedangkan lingkungan kebijakan memberikan dukungan positif terhadap implementasi BSE. Hal itu dapat dilihat dari respon positif kelompok sasaran terkait program BSE dan keberadaan peraturan lain dalam Panduan BOS dan BOS Buku yang mendukung efektivitas implementasi BSE di lapangan.