Abstrak
Pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 (studi kasus)
Oleh :
Gancar Adhiwicaksono - K120621 - Fak. KIP
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, 1) perencanaan pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Surakarta; 2) pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Surakarta; 3) kendala-kendala yang timbul dalam pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Surakarta; 4) upaya mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dalam bentuk naturalistik studi kasus tunggal terpancang tunggal. Subjek penelitian ini adalah siswa XI IPA 5 SMA Negeri 4 Surakarta yang berjumlah 38 siswa. Sumber data pada penelitian ini adalah: 1) tempat dan peristiwa; 2) informan; dan 3) dokumen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdapat tiga cara, yaitu 1) analisis dokumen; 2) observasi; 3) wawancara. Dalam penelitian ini, validitas data diperoleh melalui 1) triangulasi data; 2) triangulasi meode; 3) dan review informant. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perencanaan pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPA 5 Negeri Surakarta berdasarkan silabus yang dibuat oleh tim MGMP, prota dan promes yang digunakan, dibuat secara bersama oleh guru bahasa Indonesia yang mengajar pada kelas XI yang dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kondisi siswa. Silabus, prota dan promes digunakan sebagai patokan atau dasar dalam membuat RPP oleh guru dalam mengajar bahasa Indonesia dan khususnya dalam pembelajaran apresiasi drama. Pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPA 5 SMA Negeri sudah mengacu pada pembelajaran yang bersifat PAIKEM. Kendala-kendala di dalam pembelajaran apresiasi drama, yaitu: (1) rendahnyanya motivasi dan minat pada beberapa siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, walaupun banyak siswa yang antusias mengikuti pembelajaran drama; (2) alokasi waktu pembelajaran yang banyak tersita oleh kegiatan ujian mid semester, jadwal study tour persiapan ujian untuk kelas XII, ujian akhir nasional, dan ujian praktik; (3) evaluasi dalam pembelajaran, dikarenakan banyaknya kelas yang diampu dalam mengajar oleh guru dan tuntutan bahwa evalusi diharuskan bukan hanya dalam segi kognitfnya saja melainkan dari segi afektif dan psikomotoriknya, jadi dalam pelaksanaan evaluasi guru kesulitan dalam memantau dan menilai tiap-tiap siswa. Upaya-upaya untuk mengatasi kendala tersebut yaitu: (1) guru memberikan motivasi, bimbingan, dan arahan bagi siswa yang mempunyai motivasi dan minat belajar yang rendah untuk mengikuti pembelajaran apresiasi drama. Motivasi yang diberikan berupa penjelasan mengenai tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran dan memberitahu manfaat yang dapat diambil setelah mengikuti pembelajaran. Serta menggunakan media pembelajaran yang kreatif supaya siswa lebih tertarik lagi dalam mengikuti pembelajaran; (2) guru menyuruh siswa untuk banyak menonton film dalam belajar drama. Dengan menonton film, siswa dapat belajar mengenai penghayatan karakter atau ekspresi, tata kostum, tata rias, alur, setting, amanat, dan lainnya yang berkaitan dengan apresiasi drama. Jadi, siswa bukan hanya belajar mengenai teori saja melainkan dapat pula belajar dengan hal yang nyata; (3) guru mewajibkan setiap kelompok membuat laporan kegiatan yang berisi tentang keterlibatan setiap siswa dalam membuat film. Dengan membuat laporan kegiatan dapat diketahui keaktifan dan partisipasi setiap siswa. Hal tersebut untuk mengetahui dan sebagai dasar untuk menilai segi afektif dan psikomotorik siswa, bukan hanya laporan kegiatan tetapi dengan pemantauan langung dalam pelaksanaan pembuatan film dan juga pengamatan dari keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.