;

Abstrak


Cerita Rakyat Di Kabupaten Karanganyar Fungsi Dan Nilai Pendidikan Bagi Masyarakat Pemiliknya (Tinjauan Struktural Dan Resepsi)


Oleh :
Agung Murdianto - S840908003 - Sekolah Pascasarjana

Abstraks Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk dan isi cerita yang melatarbelakangi kepercayaan masyarakat terhadap cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar; (2) mendeskripsikan struktur cerita rakyat yang terdapat di Kabupaten Karanganyar; (3) mendeskripsikan resepsi masyarakat terhadap cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar; (4) mendeskripsikan fungsi cerita rakyat bagi masyarakat pemiliknya; (5) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar. Struktur cerita rakyat yang dideskripsikan meliputi isi cerita, tema, alur, tokoh, latar, dan amanat. Pendeskripsian resepsi masyarakat menjadi dua yaitu aktif dan pasif. Sedangkan untuk fungsi dideskripsikan meliputi fungsi agama, budaya, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Nilai pendidikan dalam cerita dideskripsikan yang meliputi nilai pendidikan moral, adat, agama, dan sejarah/historis. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif induktif. Semua informasi yang ada dalam cerita rakyat dideskripsikan secara cermat dan analitis. Dalam penelitian ini digunakan studi kasus tunggal dengan membidik pada satu karakteristik dan satu sasaran, yaitu cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar. Informasi yang dijadikan data penelitian dikumpulkan melalui berbagai sumber, antara lain: informan, tempat dan benda-benda fisik, serta dokumen. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, rekaman, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik analisis data penelitian ini bersifat kualitatif induktif dan dianalisis menggunakan model interaktif. Selanjutnya, data dianalisais dengan menggunakan pendekatan struktural dan resepsi. Terdapat lima cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar yang dihimpun dan dianalisis dalam penelitian berikut ini. Lima cerita rakyat tersebut, yaiti: (1) cerita rakyat “Joko Songo” di Kecamatan Matesih, (2) cerita rakyat “Rangga Panambang” di Dawan Kecamatan Tasikmadu, (3) cerita rakyat “Sambernyawa” di Kecamatan Matesih, (4) cerita rakyat “Jabal Khanil”. Secara umum, cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok legenda perseorangan. Cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar memiliki tema yang hampir sama, yaitu kisah perjuangan atau kepahlawanan. Alur yang digunakan dalam cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar adalah alur maju atau alur lurus. Tokoh yang dominan dalam cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar adalah manusia yang memiliki karakter yang baik dan memiliki kesaktian. Latar tempat dalam cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar sangat dominan daripada latar lainnya. Cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar juga memiliki beberapa resepsi yang berbeda-beda yang diklasifikasikan menjadi dua aktif dan pasif. Nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar adalah nilai pendidikan moral, nilai pendidikan adat (tradisi), nilai pendidikan agama (religi), dan nilai pendidikan sejarah (historis). Abstract The purpose of the research is to (1) describe the form and the content of story which forms the background of the society faith in folktales in Karanganyar regency; (2) describe the structural of the folktales in Karanganyar regency; (3) describe the perception of the society to the folktales in Karanganyar regency; (4) Describe the function of the folktales for the owner society; (5) Describe the moral values of the folktales in Karanganyar regency. The generic structure of the folktales that is described includes the contents, themes, plots, characters, settings, and messages. In describing the perception of the society is devided into active and passive. While, the function is described into religion function, cultural function, education function, social function, and economy function. The education values in the story are described into the moral education, custom, religion and historic. The research employed the inductive qualitative method. All information in the folktales were described accurately and analytical. The research applied single case study by emphasizing on one characteristics and on. One goal, thats is the folktales in the Karanganyar Regency. The data of the research are the informations that are collected by many resources, such as: informans, places, and the objects, and documents. In taking the data. The data collections, was conducted by observing, recording, interviewing, and analyzing the document. The method of data data analyzed by employing the interaction medel. The next, the data is analyzed by employing the structural and reception approach. There are five folktales in Karanganyar Regency that are collected and analyzed in the research. The folktales are; (1) “Joko Songo” folktales in Matesih district, (2) “Rangga Panambang” in Dawan Tasikmadu district, (3) “Sambernyawa” in Matesih district, (4) “Jabal Khanil” generally, folktales in Karanganyar regency could be classified into “personal legend” group. The folktales in Karanganyar regency have the same theme, such as struggle and heroic. The plo that is used in the folktales in Karanganyar regency is forward plot and straight plot. The dominan character in the folktales in Karanganyar regency is who has good character and has divine power. The setting of the folktales in Karanganyar Regency is more dominant than brothers. The folktales in Karanganyar Regency is more dominant than the others. The folktales in Karanganyar Regency has also several perceptions that are classified in Karanganyar Regency are the moral education value, the tradition values, the religion values, and the histirical values.