Abstrak


Analisis usaha kerupuk pathilo skala rumah tangga di Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Eltri Widianti - H1305006 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Usaha kerupuk pathilo di Kabupaten Wonogiri adalah usaha pembuatan kerupuk dengan bahan baku utamanya tepung gaplek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi dan resiko usaha kerupuk pathilo di Kabupaten Wonogiri Metode dasar penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penentuan daerah sampel dilakukan dengan cara sengaja (Purposive) yaitu Kecamatan Slogohimo karena Kecamatan tersebut terdapat usaha kerupuk pathilo yang masih berproduksi, dari itu dipilih dua desa yaitu Desa Bulusari dan Desa Pandan. Pengambilan sampel responden dilakukan dengan cara semua produsen kerupuk pathilo dijadikan responden. Adapun jumlah responden sebanyak 29 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan dengan penggunaan tenaga kerja 1-4 orang, biaya total rata-rata yang dikeluarkan untuk usaha kerupuk pathilo selama bulan Oktober 2009 sebesar Rp 2.427.208,75. Sedangkan penerimaan total rata-rata yang diperoleh pengusaha kerupuk pathilo di Kabupaten Wonogiri adalah sebesar Rp 3.822.414,79, sehingga keuntungan rata-rata yang diperoleh pengusaha kerupuk pathilo di Kabupaten Wonogiri adalah sebesar Rp 1.395.205,04. Usaha kerupuk pathilo di Kabupaten Wonogiri yang dijalankan selama ini sudah efisien, dengan nilai efisiensi sebesar 1,57. Besarnya nilai koefisien variasi (CV) adalah 0,25 dan nilai batas bawah keuntungan atau L adalah Rp 671.569,90. Hal ini dapat diartikan bahwa usaha kerupuk pathilo yang dijalankan di Kabupaten Wonogiri memiliki resiko kerugian yang rendah. ABSTRAK Pathilo kerupuk business is conducted in the district is making business Wonogiri pathilo kerupuk with raw cassava flour. The purpose of this research is to know the amount of profit, business efficiency and risk of pathilo kerupuk business in the District Wonogiri. The basic method of research used is descriptive. Determination of sample areas is done by purpose (purposive), that is Slogohimo sub district because there is pathilo kerupuk business is still in production, was chosen from two villages that is of Pandan and Bulusari village. Sampling is done by respondents all pathilo kerupuk manufacturer respondent made. The number of respondents as many as 29 people. The data used are primary data and secondary data. Data collection techniques is done by observation, interviews and records. The results showed the use of labor 1-4 people, cost the average total spent on pathilo kerupuk business in a single production Rp 2.427.208,75. Meanwhile, total revenue on average gained pathilo kerupuk business in Wonogiri District during october 2009 amounted Rp 3.822.414,79, so that the average profit earned in pathilo kerupuk businessmen Wonogiri District is Rp 1.395.205,04. Pathilo kerupuk business in Wonogiri District during this run was efficient, with efficiency score of 1.56. The amount of the value of the coefficient of variation (CV) was 0.25 and the lower limit value of L is a profit is Rp 671.569,90, 67. This could mean that the business run kerupuk pathilo Wonogiri district have low of loss.