Abstrak


Pengujian model untuk memprediksi keinginan untuk keluar (Studi pada PT. DANLIRIS, Kabupaten Sukoharjo)


Oleh :
Anang Arianto - F0205032 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji model untuk memprediksi keinginan untuk keluar. Masalah yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: (1) Menguji pengaruh langsung job stressors pada keinginan untuk keluar. (2) Menguji pengaruh positif job stressors pada stres kerja. (3) Menguji pengaruh negatif job stressors pada kepuasan kerja. (4) Menguji pengaruh negatif job stressors pada self esteem. (5) Menguji pengaruh negatif self esteem pada stres kerja. (6) Menguji pengaruh positif self esteem pada komitmen organisasi. (7) Menguji pengaruh positif self esteem pada kepuasan kerja. (8) Menguji pengaruh positif job stressors pada supervisor support. (9) Menguji pengaruh negatif supervisor support pada stres kerja. (10) Menguji pengaruh positif supervisor support pada komitmen organisasi. (11) Menguji pengaruh positif supervisor support pada kepuasan kerja(12) Menguji pengaruh negatif stres kerja pada komitmen organisasi. (13) Menguji pengaruh negatif stres kerja pada dan kepuasan kerja. (14) Menguji pengaruh positif kepuasan kerja pada komitmen organisasi. (15) Menguji pengaruh stres kerja pada keinginan untuk keluar. (16) Menguji pengaruh negatif komitmen organisasi pada keinginan untuk keluar. (17) Menguji pengaruh negatif kepuasan kerja pada keinginan untuk keluar. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang karyawan dari PT. DANLIRIS diambil secara simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner. Alat analisis yang digunakan untuk menguji model tersebut adalah dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling) dengan bantuan program SPSS dan AMOS versi 4.01. Hasil analisis kesesuaian model (goodness-of-fit) sebelum modifikasi model menunjukkan Chi-Square (2) = (627.068), Probability level = (0.000), CMIN/DF = (1.312), GFI = (0.750), AGFI = (0.706), CFI = (0.937), RMSEA = (0.056), TLI = (0.931) dan NFI= (0.784). Sementara hasil analisis kesesuaian model (goodness-of-fit) sesudah modifikasi model menunjukkan Chi-Square (2) = (514.033), Probability level = (0.057), CMIN/DF = (1.105), GFI = (0.789), AGFI = (0.745), CFI = (0.979), RMSEA = (0.033), TLI = (0.977) dan NFI= (0.823). Dari hasil analisis diatas dapat dilihat peningkatan (goodness-of-fit). Model sesudah modifikasi menunjukkan (goodness-of-fit) yang lebih baik daripada model sebelum modifikasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai C.R (z-hitung) lebih besar dari atau sama dengan nilai z-tabel (z-hitung  z-tabel). Kemudian, dengan melihat standardized structural (path) coefficients dari setiap hipotesis terutama pada kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah dihipotesiskan sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ratio-nya juga memenuhi persyaratan maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji terbukti. Pada penelitian ini digunakan tingkat sgnifikansi 5%. Nilai z tabel untuk tingkat signifikansi 5% adalah 1,96. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa job stressors tidak memiliki pengaruh langsung pada keinginan untuk keluar. Job stressors tidak berpengaruh pada stres kerja dan kepuasan kerja. Job stressors berpengaruh pada self esteem tetapi self esteem tidak berpengaruh pada stres kerja, komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Job stressors berpengaruh pada supervisor support dan supervisor support berpengaruh pada stres kerja, tetapi supervisor support tidak berpengaruh pada komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Stres kerja berpengaruh pada kepuasan kerja dan tidak berpengaruh pada komitmen organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh pada komitmen organisasi. Stres kerja, komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh pada keinginan untuk keluar. Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka diajukan saran-saran : 1. Untuk mengurangi tingkat stres kerja maka perusahaan perlu meningkatkan supervisor support dengan menjaga komunikasi antara karyawan dengan atasannya untuk mengatasi masalah pekerjaan. 2. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan meningkatkan kualitas kebijakan promosi. 3. Untuk meningkatkan komitmen organisasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan yaitu dengan meningkatkan kualitas kebijakan promosi. Kata kunci: job stressors, self esteem, supervisor support, stres kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan keinginan untuk keluar. ABSTRACT This research reports on an investigation of the variables that may be predictive of intentions to leave a job, and tests a model that includes mediating variables. Ths reseach use 100 employees of PT. DANLIRIS to completed questionnaire measuring commitment to the organization for which they worked, job satisfaction, stress, supervisor support, self-esteem, the perceived stressors in the job and their intention to quit. Structural Equation Modelling was used to test hypotesis in the model. Result of this research suggested that supervisors support can reduce impact of job stressors on stress and intention to quit. Stress, commitment and satisfaction on the work can influence to intention to quit. Managers also need to monitor both the extrinsic and intrinsic sources of job satisfaction available to employees. These activities could assist in maintaining and increasing job satisfaction and commitment to the organization. Keywords : job stressors, self esteem, supervisor support, work stress, organization commitment, job satisfaction and intention to quit.