;

Abstrak


Novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy dan Pintu karya Fira Basuki (kajian intertekstualitas dan nilai pendidikan)


Oleh :
Susanto - S840209124 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengungkapkan: (1) struktur naratif novel Perempuan Berkalung Sorban, dan Pintu; (2) unsur-unsur struktur novel Perempuan Berkalung Sorban, dan Pintu ; (3) persamaan dan perbedaan unsur-unsur struktur novel Perempuan Berkalung Sorban, dan Pintu dengan kajian intertekstualitas; dan (4) Nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam kedua novel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif–deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggali sumber informasi dan data berupa teks-teks sastra, sehingga data yang tampil berupa konsep-konsep atau kategori-kategori yang tidak dapat dihitung dengan statistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan: teknik interaktif meliputi observasi berperan dan focus group discussion. Teknik noninteraktif meliputi mencatat dokumen atau arsip (content analysis), observasi tak berperan, teknik simak dan catat, dan teknik riset pustaka. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menyadari bahwa posisi dan peran utamanya adalah sebagai alat pengumpul data (human instrument), sehingga kualitas data yang diperoleh akan bergantung dari kualitas penelitinya. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan teknik analisis model analisis interaktif dengan tiga alur kegiatan: (1) reduksi data; (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil temuan penelitian dengan kajian intertektualitas menunjukkan bahwa kedua novel tersebut: (1) mempunyai persamaan struktur naratif, oleh sebab itu novel yang terbit lebih dahulu yaitu novel Perempuan Berkalung Sorban disebut sebagai hipogramnya sedangkan novel Pintu yang terbit sesudahnya disebut sebagai tranformasinya; (2) unsur-unsur struktur kedua novel tersebut berupa tema, alur, perwatakan dan penokohan, setting, dan sudut pandang pengarang secara struktural mempunyai persamaan dan perbedaan; (3) kedua novel tersebut dapat dijelaskan persamaan dan perbedaan unsur-unsur strukturnya; tema kedua novel tersebut berbeda. Tema Perempuan Berkalung Sorban yaitu keinginan kaum perempuan untuk diakui eksistensinya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Pintu, budi pekerti seseorang yang tercabut dari akar budayanya. Terkait dengan alur, kedua novel tersebut menggunakan alur konvensional yaitu alur mundur. Karakterisasi tokoh, kedua novel menggunakan metode telling, showing dan gabungan dari keduanya. Penokohan kedua novel ini terdiri dari tokoh utama protagonis, tokoh lawan atau tokoh antagonis serta tokoh komplementer. Setting cerita, menggunakan tempat Jombang, Jogjakarta, Berlin Jerman, Desa Pujon, Pondok Pesantren, gedung Bioskop, Kampus Al Azhar Kairo Mesir, Kampus Jogjakarta, Gontor, dan RS. Sarjito untuk novel Perempuan Berkalung Sorban dan setting untuk Pintu menggunakan nama tempat, Amerika, Singapura, Bandung, Surabaya, Chicago, Missouri, dan News Orleans. Point of view novel Perempuan Berkalung Sorban dan Pintu sama-sama menggunakan sudut pandang persona pertama atau akuan; (4) nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel Perempuan Berkalung Sorban dan Pintu yaitu: pendidikan sosial, budaya, kemanusiaan, agama dan moral. ABSTRACT This study is aimed to describe and uncover: (1) narrative structure’s of the novels Perempuan Berkalung Sorban, and Pintu; (2) the types elements of the novels structure Perempuan Berkalung Sorban and Pintu; (3) the similarities and differences in elements structure of the novels Perempuan Berkalung Sorban and Pintu with a study of intertextuality; and (4) the values of education which is contained in both novels. This study uses qualities–descriptive method. This method is used to explore the sources of information and data in the form of literary texts, so the data that appear in the form of concepts or categories cannot be calculated by statistics. Data collection techniques used: data collection techniques including playing role observation an focus group discussion. Non interactive techniques including recording the dokument or archieves (content anaysis), on role playing observation, comprehensive listening and recording techniques and library research techniques. In collecting data, the researcher is aware that position and main role is as (human instrument), so that the data abtained will depend on the researchers quality. The collected data is the analyzed with analysis techniques that is interactive analysis model with three activities series: (1) data reduction; (2) presentation of data, and (3) conclusions, drawing or verification. Research findings with intertextuality studies showed that both novels have: (1) similar narrative structures therefore the novel which is first published that is Perempuan Berkalung Sorban is called the hypogram while Pintu novels the latter considered to be the transformation; (2) the structured elements in the form of themes, plots, characterizations and characters dispositions, setting and other points of views structurally have similarities and differences; (3) similarities and differences in elements structures of the different themes. The theme of Perempuan Berkalung Sorban is about the women who desire acknowledgement of their existence in everyday life, while Pintu novel is about one’s characters deprived of this cultural roots. Related to the plots, both novels use conventional plots namely backward plots. In characterization, both novels use methods of telling, showing and a combination of both. In characters disposition, the two novels consist of main character the protagonist, the opponent character or antagonist as well as complementary figures. For the story settings, Jombang, Jogjakarta, Berlin – Germany, Pujon Village, Islamic Boarding School, Cinema Building, Campus, Gontor and Sarjito hospital are used in Perempuan Berkalung Sorban novel and pintu novel use American Singapore, Bandung, Surabaya, Chicago, Missouri, and New Orleans as the settings. Both novels, point of views are using first person point of views or a confession; (4) educational values contained in the novels Perempuan Berkalung Sorban novel and pintu are: social educational, cultural, humanitarian, religion and morals.