Abstrak


Pengaruh paparan debu kayu terhadap gangguan fungsi paru tenaga kerja di CV. Gion & Rahayu, kec. Kartasura, kab. Sukoharjo Jawa Tengah


Oleh :
Anik Lestari - R0206012 - Fak. Kedokteran

Abstrak CV. Gion & Rahayu, Kec. Kartasura, Kab.Sukoharjo, Jawa Tengah merupakan industri mebel kayu yang banyak menghasilkan debu, sehingga tenaga kerja sering terpapar debu kayu. Tertimbunnya debu kayu dalam paru-paru, dapat beresiko mengalami gangguan fungsi paru pada tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh paparan debu kayu terhadap gangguan fungsi paru di CV. Gion & Rahayu, Kec.Kartasura, Kab.Sukoharjo, Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja meubel CV. Gion & Rahayu, Kartasura. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 34 subjek. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, spirometer Mera EV dan High Volume Dust Sampler. Data diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, pengukuran kapasitas vital paru. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar debu di bagian pengamplasan sebesar 1,46 mg/m3 dan pada bagian pengepakan sebesar 0,58 mg/m3. Hasil penelitian pemeriksaan fungsi paru didapatkan pada bagian pengamplasan, sebanyak 3 subjek memiliki fungsi paru normal, 14 subjek mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 2 subjek mengalami gangguan fungsi paru mixed. Sedangkan pada bagian pengepakan terdapat 10 subjek mempunyai fungsi paru normal, 3 subjek mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 2 subjek mengalami gangguan fungsi paru mixed. Hasil uji statistik didapatkan p value sebesar 0,005 ( p ≤ 0,01). Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh paparan kadar debu terhadap gangguan fungsi paru pada tenaga kerja di CV. Gion & Rahayu di Kec.Kartasura, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah. Saran bagi perusahaan hendaknya perusahaan menambahkan ventilasi umum. Dan jika memungkinkan perusahaan melakukan pemeriksaan berkala, untuk mengetahui status kesehatan pekerja sedini mungkin. Bagi pekerja bagian pengamplasan, hendaknya para pekerja menggunakan alat pelindung diri pernafasan dengan benar.