Abstrak
Pengaruh penggunaan model pembelajaran konstruktivisme dan sikap sosial siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran fisika Sekolah Menengah Pertama Negeri di Geneng – Ngawi tahun pelajaran 2008 / 2009
Oleh :
Haryanto - S810108210 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1). Ada tidaknya perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran konstruktivisme dengan model pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar siswa, (2). Ada tidaknya perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki sikap sosial tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar siswa, (3). Ada tidaknya pengaruh interaksi penggunaan model pembelajaran dan sikap sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri di Kecamatan Geneng Ngawi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri yang ada di Kecamatan Geneng, Ngawi sebanyak 565 siswa. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Purposive Cluster Random Sampling, yaitu dengan cara undian sebanyak 76 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk variabel sikap sosial, serta teknik tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan uji prasyarat analisis yaitu uji keseimbangan, uji normalitas dan uji homogenitas dengan taraf signifikansi penelitian 5% atau α = 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1). Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran konstruktivisme terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika ( Fhitung > Ftabel atau 7.59 > 3.98 ). sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya. (2). Tidak ada pengaruh sikap sosial yang dimiliki oleh siswa yaitu sikap sosial tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran fisika ( Fhitung < Ftabel atau 0.1434 < 3.13 ). Sehingga hipotesis yang dikemukakan tidak teruji kebenarannya, (3). Tidak ada pengaruh interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan sikap sosial terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran fisika ( Fhitung < Ftabel atau 0.76 < 3.13). Sehingga hipotesis yang dikemukakan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis dapat memberikan saran : guru sebagai tenaga pengajar dapat mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran konstruktivisme dalam proses belajar mengajar dengan membuat rancangan pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa dalam proses belajarnya, sehingga seluruh siswa dapat terlibat secara aktif baik secara individual maupun dalam kelompok. Disamping itu guru hendaklah memberikan motivasi pada siswa dengan memberikan pujian pada siswa sehingga siswa merasakan adanya perhatian terhadap mereka baik secara individu maupun kelompok. Dan tak kalah pentingnya adalah guru harus dapat mengembangkan kemampuan dalam proses pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat mewujudkan pendidik yang benar-benar professional.