Abstrak


Strategi pengembangan komoditas perkebunan di kabupaten Musi Rawas provinsi Sumatera Selatan


Oleh :
Rahmalia Ratna Lestari - H0306029 - Fak. Pertanian

Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis klasifikasi komoditas perkebunan di Kabupaten Musi Rawas, merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditas perkebunan untuk jangka pendek, menengah dan panjang di Kabupaten Musi Rawas. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analisis. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh dari BPS dan BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas, Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi komoditas perkebunan di Kabupaten Musi Rawas berdasarkan pendekatan Tipologi Klassen yang termasuk komoditas prima adalah kelapa sawit; komoditas potensial adalah karet; komoditas berkembang terdiri dari kopi, kelapa, pinang, aren, tebu, kakao, kemiri; komoditas terbelakang adalah kayu manis. Strategi pengembangan jangka pendek meliputi dua hal yaitu strategi untuk mempertahankan komoditas prima tetap menjadi komoditas prima (kelapa sawit) melalui upaya peningkatan mutu dan penyediaan bibit kelapa sawit. Strategi untuk mengupayakan agar komoditas potensial (karet) menjadi komoditas prima yaitu penyediaan lahan pembibitan. Strategi pengembangan jangka menengah untuk mengembangkan komoditas potensial menjadi komoditas prima adalah pembangunan penampung karet. Strategi untuk mengembangkan komoditas berkembang menjadi komoditas potensial yaitu peningkatan kemampuan dan kapasitas SDM subsektor perkebunan (kelapa dan aren); pengembangan kajian teknologi tepat guna (kopi dan kemiri); peningkatan produktivitas, daya saing dan nilai tambah produk perkebunan (tebu dan kakao); pengembangan sistem penyuluhan perkebunan yang secara intensif (kemiri dan pinang). Strategi untuk mengembangkan komoditas terbelakang (kayu manis) menjadi komoditas berkembang yaitu meningkatkan produksi dan kualitas perkebunan. Strategi pengembangan jangka panjang meliputi dua hal, yaitu strategi untuk mengembangkan agar komoditas terbelakang menjadi berkembang yaitu meningkatkan akses petani kebun terhadap modal usaha pengembangan komoditas kayu manis. Strategi untuk mempertahankan komoditas prima (kelapa sawit) salah satunya adalah pengembangan agribisnis perkebunan kelapa sawit.