Abstrak
Implementasi program perpolisian masyarakat di Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan, kota Surakarta
Oleh :
Sutarto - S24090801 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah untuk menciptakan keamanan dan ketertiban
masyarakat, diterapkan model baru yang dinamakan Perpolisian Masyarakat. Melalui
Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/737/X/2005, di tiap kecamatan dan kelurahan
dibentuk perpolisian masyarakat. Salah satu kelurahan yang melaksanakan Polmas yaitu
Kelurahan Kratonan Kecamatan Serengan Kota Surakarta, salah satunya dengan cara
pembentukan Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat (FKPM).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa
proses implementasi Polmas serta faktor pendorong dan penghambat implementasi
Perpolisian Masyarakat di Kelurahan Kratonan, Kota Surakarta.
Penelitian ini menggunakan kerangka teori : implementasi model Van Metter dan
Van Horn, teori Partisipasi, dan Kemitraan. Teori implementasi model Van Metter dan
Van Horn digunakan untuk menjelaskan dan menganalisa proses dan faktor-faktor
implementasi dalam Polmas. Teori partisipasi dan kemitraan digunakan untuk
menjelaskan dan menganalisa bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kemitraan
untuk menunjang implementasi polmas.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Kelurahan
Kratonan Kota Surakarta. Satuan kajian dalam penelitian ini yaitu : dokumen kebijakan,
pedoman program. Sumber data primer dilakukan dengan tehnik purposive sampling
dengan informan yaitu Kapolsek Serengan, Bhabinkamtibmas, Lurah, Pengurus FKPM
dan tokoh masyarakat. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
studi dokumentasi kebijakan dan pedoman program. Tehnik analisis data menggunakan
tehnik analisis interaktif, menurut Miles dan Huberman yaitu : pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan menunjukkan : 1) Penerapan polmas terkait dengan pelaksanaan
fungsi Bhabinkamtibmas, meliputi : kunjungan rutin, patroli bersama, dialog, kegiatan
bersama, penyuluhan kamtibmas. 2) Terdapat faktor-faktor pendukung dalam penerapan
Polmas khususnya partisipasi dalam kegiatan polmas. 3) Terdapat faktor-faktor
penghambat dalam penerapan polmas seperti kurangnya pemahaman dari implementor
dan kurangnya dukungan sumber daya.
Rekomendasi dari penelitian ini : 1) Perlunya membangun keinginan dan
komitmen di instansi Kepolisian, Pemerintah Kota Surakarta dan kelembagaan
masyarakat terkait penerapan Polmas dalam bentuk sharing sumber daya seperti
dukungan anggaran. 2) Meningkatkan sosialisasi dan dialog antara Kepolisian,
Pemerintah Daerah (Kelurahan), FKPM dan kelembagaan masyarakat serta warga
masyarakat tentang program Polmas dan persoalan kamtibmas. 3) Melaksanakan
kegiatan-kegiatan bersama dalam rangka membangun kondisi keamanan, ketertiban
masyarakat
ABSTRAC
The background of this research is to create security and public order,
implemented a new model as a social program that called POLMAS (Perpolisian
Masyarakat). By Letter of Commission, chief of Indonesian Police (Kapolri) with
number: Pol:Skep/737/X/2005, each subdistrict and ward (Administrative unit) had
formed The Police Society or POLMAS. One of the ward that has been done POLMAS
is ward of Kratonan subdistrict of Serengan, Surakarta by forming of Forum Komunikasi
Perpolisian Masyarakat (FKPM). It will be effectively or not depends on participation of
public to build partnership to this program and activities that held by POLMAS.
This research has aim to understand, describing, and analyzing process of
stimulant or handicap factors that effects on implementation POLMAS in Kratonan ward,
Surakarta.
By using frame theory : Implementation Model Van Metter and Van Horn, theory
of Participation, and Partnership. Theory of Implementation Van Metter and Van Horn
model are used to explain and to analyze process and factors of implementation in
POLMAS. Theory of participation and partnership are used to describe and analyzing
forms of the participation of society in the partnership to support implementation of
POLMAS.
Besides some theory above this research using Qualitative Method with research
area in ward Kratonan, Surakarta district. One study in this research as follows :
document of discretion, direction of program. Prime data source runs with technique of
purpose sampling obtain information from head of police sector of Serengan,
Babinkamtibmas, head of ward, FKPM officers, and public figures. Technique of data
gathering use observation, interview, study of discretion document and program
direction. Data analyze technique make application of Interactive analyze technique,
according to Miles and Huberman that are: data gathering, data reduction, data
presentation, and taking a conclusion.
The conclusion shows : 1). Implementation of POLMAS is related to application
of Babinkamtibmas, covered : routine visiting, patroling all together, dialog, activities
together, especially in participation in POLMAS’s activities.
2).To have supporting factors to make application POLMAS particularly participation in
POLMAS. 3). It is found inhibiting factors to implement POLMAS such as lack of
understanding by practitioner and shortage of resources.
Recommendation from this research are : 1). To take the requisite to build a
willing and commitment in Police Institution, Government of City (Pemkot) and Public
Institution that are related to implementation POLMAS to share of resource, for instance :
Sustain of Budget. 2). Improving socialization and dialog between police, regional
administrative (Kelurahan), FKPM and pubic institution and members of society about
POLMAS program, security and society order problem (KAMTIBMAS) 3). To carry out
activities together to build security, and society order.