Abstrak


Pemberdayaan Masyarakat untuk Kemandirian Ekonomi Melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pemberdayaan Masyarakat untuk Kemandirian Ekonomi Melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tahun 2009 di RT 03/ RW 36, Kelu


Oleh :
Sugeng Santoso - D0305062 - Fak. ISIP

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian ekonomi melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di RT 03/ RW 36, Kelurahan Jebres, Kota Surakarta. Menggunakan Analisa yang dilakukan adalah dimulai dari mencari bentuk pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Swadaya Masyarakat yang dibagi menjadi 3 yaitu memberdayakan, menswadayakan, dan memandirikan, kemudian mencari bentuk kemandirian ekonomi anggota KSM. Setelah itu, disajikan dengan hasil temuan di lapangan. Pada akhirnya ditarik kesimpulan mengenai pemberdayaan masyarakat untuk kemandiridan ekonomi melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Penelitian ini menggunakan Teori Determinasi Ekonomi dari Karl Mark dan Teori Pemberdayaan. Antara kedua teori tersebut dapat ditarik sebuah benang merah yaitu ekonomi untuk perubahan masyarakat dan ditarik kesimpulan bahwa untuk mencapai suatu perubahan di masyarakat diperlukan kesadaran individu untuk menciptakan suatu kemandirian ekonomi yang diawali dengan kesadaran akan kekurangannya, usaha keras, kemampuan dalam mengatur keuangan, menghilangkan sikap tergantung dengan orang lain serta menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab, sehingga akan tercipta suatu bentuk usaha yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup dan pada akhirnya mencapai suatu kemandirian ekonomi, yang semuanya itu tidak lepas dari pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Hasil dari penelitian ini menggambarkan bagaimana bentuk dan hasil dari suatu pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian ekonomi melalui KSM RT 03/ RW 36 Kelurahan Jebres, yang dapat dilihat bahwa secara garis besar ternyata KSM sudah berhasil dalam usaha pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian ekonomi tetapi cenderung kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena usaha yang tidak berkembang dan bahkan berhenti, kurangnya perhatian khusus dari pengurus, dan masih cenderung mengandalkan orang lain.