Abstrak
Pemberdayaan masyarakat melalui usaha pembuatan suplemen pakan ternak (studi kasus pada masyarakat Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali)
Oleh :
Awaludien Indra Waskita - H0404031 - Fak. Pertanian
ABSTRAK Pemberdayaan masyarakat memiliki fokus kegiatan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Masyarakat mandiri adalah masyarakat yang mengetahui masalah yang dihadapinya, dan mampu untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan pemberdayaan masyarakat (terutama masyarakat tani) yang berlangsung di Desa Gedangan, Kec. Cepogo, Boyolali; menganalisis hal-hal yang mendasari dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan; menganalisis hubungan yang dibentuk oleh agen pemberdayaan dengan masyarakat sasaran; menganalisis langkah-langkah yang ditempuh dalam pemberdayaan; serta menganalisis faktor yang mempengaruhi pemberdayaan.
Metode penelitian kualitatif digunakan sebagai metode dasar dari penelitian ini. Penentuan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling atau disengaja. Untuk uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Sedangkan untuk analisis data menggunakan teknik analisis domain.
Hasil penelitian didapatkan bahwa kegiatan pemberdayaan mampu membantu masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk mendukung kegiatan pertaniannya. Pada pelaksanaannya, pemberdayaan hanya terpusat pada pembuatan suplemen pakan ternak. Pemberdayaan yang dilakukan didasari atas keinginan sebuah LSM untuk membantu masyarakat agar dapat memperbaiki kualitas hidup mereka dan mengetahui konsep pertanian berkelanjutan.
Dalam kegiatan, seorang agen pemberdayaan menjadi fasilitator yang berkedudukan sederajat dengan sasarannya. Fasilitator selalu menekankan tumbuhnya kemampuan masyarakat untuk memikirkan masalah mereka, serta bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk memecahkan masalah tersebut. Secara garis besar pemberdayaan dipengaruhi oleh tiga hal, pertama, faktor internal atau masyarakat. Kedua, agen pemberdayaan atau fasilitator, ketiga, sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat sasaran. Pada kenyataannya kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan belum mampu menyentuh semua masyarakat Desa Gedangan.
ABSTRACT Community empowerment focused of activities to increase community self-reliance. Independent community is the community who know the problems in face him, and able to take advantage of the own resources to overcome the problems it faces.
This research aims to analyze the activities of community empowerment (especially farming communities) that took place in the village of Gedangan, Sub-district Cepogo, Boyolali; Analyzing the things that underlie the implementation of activites with the target communities; to analyze relationships in the form of empowering agents with the target communities; analyzing rare-steps adopted in empowerment; and analyze factors that influence empowerment.
Qualitative research methods used as the basic method of this research. The informant conducted in a manner deliberately (purposively). To test the data validity using triangulation techniques and methods. Whereas for the analysis of data using domain analysis techniques.
The results of research found that in empowerment activities can help communities to use resources owned to support their agricultural activities. In practice, empowerment is only focused on the manufacture of livestock feed supplements. Empowerment is done based on a desire by an NGO to help the community in order to improve the quality of their lives and learn the concept of sustainable agriculture.
In this activity, an agency to facilitate the empowerment hold the position equal to the target. The facilitator always emphasized the growth of the community's ability to think about the problem. Broadly speaking communities empowerment is influenced by three things, first, internal factor or communities. Second, the agents of empowerment or facilitators. And third, the resources that owned by the communities. In fact, empowerment activities in Gedangan have not been able to touch all the villagers.