Abstrak
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Pembelajaran Sejarah Di Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus Pada Program Bahasa di SMA Negeri 1 Kabupaten Sukoharjo)
Oleh :
Nur Iswati Mustikaningsih - S860208012 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemahaman guru sejarah terhadap KTSP, Silabus dan RPP yang disusun guru sejarah; implementasi KTSP sejarah program bahasa di SMA Negeri 1 Sukoharjo; kendala yang dialami dalam pelaksanaan kurikulum sejarah; upaya mengatasi kendala dalam melaksanakan KTSP sejarah program bahasa.
Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif dengan bentuk studi kasus terpancang tunggal yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kabupaten Sukoharjo. Sumber data berupa: (1). Informan, yaitu guru sejarah, peserta didik dan kepala sekolah; (2). Tempat dan peristiwa, di SMA Negeri 1 Kabupaten Sukoharjo; (3). Dokumen berupa silabus, RPP, kaldik, program tahunan dan program semester. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Guna memperoleh kesahihan data, dilakukan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis interaktif, yaitu interaksi antara pengumpulan data dengan 3 komponen analisis (sajian data, reduksi data, verifikasi) secara siklus.
Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah: (1) Secara umum pemahaman guru sejarah terhadap KTSP belum utuh baru pada prosedural belum pada konseptual, dikarenakan kurangnya sosialisasi, terlalu banyaknya beban tugas yang harus dikerjakan oleh guru, dan tidak adanya pihak yang mengoreksi tingkat pemahaman guru terhadap KTSP; (2) Silabus dan RPP yang disusun oleh guru sejarah secara sturktur sudah sesuai dengan KTSP, tetapi secara prosedural dan konseptual belum sesuai, karena silabus dan RPP dibuat bersama dengan guru-guru lain dalam MGMP; (3) Implementasi KTSP dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sukoharjo masih sama dengan pembelajaran kurikulum yang lama, langkah pembelajaran dan kegiatan pembelajaran tidak mengalami perubahan; (4) Kendala yang dialami dalam pembelajaran sejarah adanya materi baru hasil karya sastra, keterbatasan sarana prasarana pembelajaran dan tugas guru serta peserta didik yang semakin banyak; (5) Upaya mengatasi kendala dengan penambahan sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru untuk menambah wawasan dan pengetahuannya mengenai hasil karya sastra, memanfaatkan sumber belajar lain selain buku-buku mata pelajaran sejarah, bekerjasama dengan guru sejarah lain dalam menyusun perangkat pembelajaran.
ABSTRACT
This study is intended to describe teachers’ understanding about school based curriculum; the syllaby and teaching instructional made by teachers; the implementation of school based curriculum for history subject in SMA Negeri 1 Sukoharjo; barriers or obstacles which hinders the implementation of school based curriculum for history subject; and the action taken to handle those obstacles.
This study can be categorized as descriptive qualitative research which is conducted at SMA Negeri 1 Sukoharjo. The source of the data are : (1) informants, they are history teachers, students, and school headmaster; (2) setting and various practices at SMA Negeri 1 Sukoharjo; and documents, such as syllaby, education callendar, and teaching instructional. The sampling method used in this study is purposive sampling. The techniques used to collect the data are observation, interviews, and document analyses. In order to get a valid data, the writer uses data source triangulation and method triangulation. The method used to analyze the data is interactive analyses, that is the interaction between data collection with the three other components of analyses, they are data compilation, data reduction, and data verification.
Based on the data analyses, it can be concluded that (1) generally, teachers has not fully understood about KTSP because there is not enough socialization about KTSP, teachers’ task is burdening and there is no monitoring process. (2) The syllaby and teaching instruction which is made by history teachers is structurally suited with KTSP, but the procedure is not right, because the syllaby and teaching instruction is made together with other history teachers in Sukoharjo. This cause unmatched syllaby and teaching instruction with schools’ and students’ condition. (3) The implementation of KTSP is still the same with the implementation of older curriculum. The step and process of teaching and learning is not changed much. The only changed thing is the increasing students’ and teachers’ task. (4) The implementation of KTSP in SMA Negeri 1 Sukoharjo face many barriers and obstacles. They are the new material for language program, the limited facilities and teaching aids, and the more increasing students’ and teachers’ task. (5) the barrier of new material for language program can be handle by adding learning resources which can be used by teachers to enlarge their knowledge and their horizons about art and literature. The teacher can also use other resources except for history books. The barrier of limited teaching method can be handle by conducting in-service training. School headmaster can supervise teachers to monitor their use of teaching method. The barrier of the more increasing tasks can be handle by cooperating with other teachers to minimize their task. Students can be encouraged to cooperate with others in doing their jobs.