Abstrak
Cerita bersambung “rengat-rengat ing kaca bening” (cermin bersih yang retak) karya Yunani (analisis strukturalisme Robert Stanton)
Oleh :
Omega Jauhara Shakti Mohammad - C0105038 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Abstrak
Penelitian Cerita Bersambung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening”(Cermin
Bersih yang Retak) karya Yunani (Analisis Strukturalisme Robert Stanton) ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk
meneliti Cerita Bersambung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening secara
strukturalisme, yang menggunakan metode teori strukturalisme dari Robert
Stanton.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah
keterkaitan antarunsur dan struktur yang membangun cerita bersambung
berbahasa Jawa berjudul “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani
berdasarkan teori strukturalisme dari Robert Stanton? (2) Bagaimana prasangka
gender dalam Cerita Bersambung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening”(Cermin
Bersih yang Retak) karya Yunani (Analisis Strukturalisme Robert Stanton)?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan keterkaitan antarunsur
dan struktur yang membangun cerita bersambung berbahasa Jawa berjudul
“Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani berdasarkan teori strukturalisme
dari Robert Stanton. (2) Mendeskripsikan prasangka gender dalam Cerita
Bersambung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening”(Cermin Bersih yang Retak) karya
Yunani (Analisis Strukturalisme Robert Stanton).
Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder. Sumber data primer, yaitu teks cerbung berbahasa
Jawa dengan judul “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani yang dimuat
dalam majalah berbahasa Jawa, Jaya Baya, edisi nomor 34, tanggal 20 April 1986
hingga edisi no. 46, tanggal 13 Juli 1986. Sumber data sekunder yaitu informan
yang dalam hal ini Yunani selaku pengarang cerbung “Rengat-Rengat Ing Kaca
Bening”. Data yang digunakan dalam penelitian ini juga dibagi menjadi dua
bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primernya yaitu berupa elemen
dasar fiksi dalam Cerita Bersambung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening”(Cermin
Bersih yang Retak) karya Yunani (Analisis Strukturalisme Robert Stanton), dan
data sekundernya berupa hasil wawancara dengan pengarang.
Struktur yang terdapat dalam cerbung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening”
karya Yunani ini dapat dikatakan bahwa unsur-unsur pembangun seperti: karakter,
alur, latar, tema, judul, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi menunjukkan adanya
hubungan timbal balik antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam
sebuah karya sastra. Karakter dari cerbung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening”
karya Yunani ini sangat sesuai untuk menggambarkan peristiwa sesungguhnya
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga mampu menunjang
jalannya cerita. Alur ceritanya merupakan suatu jalinan yang bergerak melalui
peristiwa-peristiwa yang bersangkutan menjadi suatu alur yang maju. Latar yang
digunakan dalam cerbung ini hanya terdapat latar dekor (tempat) dan latar waktuwaktu
tertentu. Latar dekor (tempat) menggambarkan beberapa tempat dalam
xv
cerbung ini untuk merangsang pembaca cepat memahami jalannya cerita.
Sedangkan latar waktu-waktu tertentu dimaksudkan untuk menjelaskan kapan
peristiwa-peristiwa dalam cerbung ini berlangsung. Tema cerbung “Rengat-
Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani ini menceritakan mengenai kehidupan
rumah tangga Aryo dan Rukmini yang walaupun sudah dua puluh tahun berjalan,
masih bisa goyah hanya karena hadirnya orang ketiga dalam kehidupan mereka.
Judul dalam cerbung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” karya Yunani ini
mempunyai makna mengenai keretakan yang terjadi dalam kehidupan rumah
tangga Aryo dan Rukmini yang selama dua puluh tahun baik-baik saja ternyata
masih dapat goyah karena hadirnya orang ketiga, tetapi pada akhirnya rumah
tangga mereka dapat disatukan kembali. Gaya dan tone yang digunakan
pengarang dalam penulisan cerbung “Rengat-Rengat Ing Kaca Bening” ini lebih
mengutamakan untuk memperjuangkan perempuan yang sering mendapat
ketidakadilan dalam hidupnya. Simbolisme dalam cerbung “Rengat-Rengat Ing
Kaca Bening” ini digunakan oleh pengarang untuk menggambarkan beberapa
peristiwa yang terjadi dalam cerbung ini. Ironi digunakan pengarang untuk
melukiskan beberapa pernyataan salah satu tokoh yang mana apa yang dikatakan
tokoh tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi.
Penelitian yang menggunakan analisis struktural ini dimaksudkan sebagai
pengetahuan yang baru dalam dunia sastra, khususnya di jurusan Sastra Jawa.
Penggunaan analisis struktural ini cukup berpengaruh bagi studi sastra, oleh
karena itu penelitian yang menggunakan analisis struktural yang terdapat dalam
karya-karya sastra di Indonesia, khususnya Jurusan Sastra Jawa Fakultas Sastra
ini perlu dikembangkan.