;

Abstrak


Efektivitas pembelajaran kooperatif tipe stad dan quantum learning mind mapping terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari kesiapan belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri di kabupaten Magetan tahun ajaran 2009/2010


Oleh :
Soekarno - S850209120 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak Masih rendahnya prestasi belajar matematika dan adanya perubahan paradigma pendidikan dari paradigma mengajar menjadi paradigma belajar dengan implementasinya adalah perubahan pembelajaran dari yang semula berpusat pada guru menjadi berorientasi pada siswa membuat guru harus menciptakan lingkungan atau kondisi belajar yang menyenangkan sekaligus barmakna bagi siswa yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap matematika. Permasalahan yang diteliti adalah untuk mengetahui (1) apakah terdapat perbedaan antara pembelajaran matematika dengan metode STAD dan metode pembelajaran Mind Mapping terhadap prestasi belajar siswa (2) apakah terdapat perbedaan antara siswa dengan kesiapan belajar tinggi, kesiapan belajar sedang dan kesiapan belajar rendah terhadap prestasi belajar siswa (3) apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika, antara siswa dengan kesiapan balajar tinggi, sedang dan rendah berlaku sama (kosisten) untuk tiap-tiap metode pembelajaran? Dengan berdasarkan pada kajian teoritis yang relevan hipotesis yang diberikan adalah (1) metode STAD memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada metode pembelajaran Mind Mapping (2) kesiapan belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan kesiapan belajar sedang dan rendah. (3) perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan kesiapan belajar tinggi, sedang dan rendah tidak berlaku sama (tidak konsisten) untuk tiap-tiap metode pembelajaran. Pemilihan sampel dalam penelitian ini diperoleh dari populasi SMA Negeri di Kabupaten Magetan dilakukan denganStratifiedCluster Random Sampling untuk memperoleh sampel penelitian yaitu untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah SMA Negeri 1 Magetan, SMA Negeri 2 Magetan dan SMA Negeri 1 Sukomoro Magetan masing-masing diambil dua kelas untuk penelitian. Hasil uji coba instrumen penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kawedanan Magetan berupa (1) soal tes dilihat dari validitas isi yaitu dengan melihat kisi-kisi soal dan dengan dikonsultasikan seorang guru matematika senior sebagai validator yang telah berpengalaman dan juga dengan memandang konsistensi internal, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal, menunjukan bahwa dari 30 soal uji coba hanya 25 soal yang digunakan dikarenakan ada 5 butir soal yang tidak mencapai konsistensi internal dan tingkat kesulitan yang diminta dan (2) angket juga dilihat dari validitas isi dengan melihat pada kisi-kisi angket dan dikonsultasikan kepada guru bimbingan konseling yang telah berpengalaman dan dilihat dari konsistensi internal soal angket, serta diperhitungkan reliabilitas angketnya, terlihat bahwa dari angket tertutup tentang kesiapan belajar siswa diujicobakan pada kelas yang sama dengan kelas uji coba tes. Angket tentang kesiapan belajar siswa ini terdiri dari 30 butir pertanyaan uji coba angket dilakukan untuk melihat validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Adapun hasil uji coba menunjukan bahwa dari 30 butir pertanyaan tentang kesiapan belajar siswa ada 23 butir soal yang dapat digunakan. Hasil analisis data dengan menggunakan Analisis Variansi dua jalan dengan sel tidak sama dengan tingkat signifikan 5% menunjukkan bahwa (1) Fa=26,800 > Ftabel=3,84 atau efek pembelajaran memberikan perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika (2) Fb=11,024 > Ftabel=3,00 atau efek kesiapan belajar memberikan perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika dan (3) Fab=0,654 < Ftabel=3,00 atau tidak ada interaksi antara pembelajaran dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar matematika. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) metode STAD lebih baik jika dibandingkan dengan metode Mind Mapping. (2) kesiapan belajar tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan kesiapan belajar sedang, kesiapan belajar sedang lebih baik jika dibandingkan dengan kesiapan belajar rendah dan kesiapan belajar tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan kesiapan belajar rendah. (3) perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diberi metode pembelajaran STAD dan pembelajaran Mind Mapping selalu sama (konsisten) untuk tiap-tiap kesiapan belajar, demikian juga antara siswa dengan kesiapan belajar tinggi, sedang dan rendah terhadap metode mengajar.