Abstrak


Novel Dewi Kawi Karya Arswendo Atmowiloto Sebuah Analisis Struktural


Oleh :
Muji Barnugroho - C0203037 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK . Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah fakta cerita dalam novel Dewi Kawi yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar, (2) bagaimanakah sarana sastra dalam novel Dewi Kawi yang terdiri atas judul, sudut pandang, gaya, dan tone. (3) bagaimanakah tema dalam novel Dewi Kawi, (4) bagaimanakah hubungan antarunsur dalam novel Dewi Kawi. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan fakta cerita dalam novel Dewi Kawi yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar, (2) mendeskripsikan sarana sastra dalam novel Dewi Kawi yang terdiri atas judul, sudut pandang, gaya, dan tone ,(3) mengungkapkan tema dalam novel Dewi Kawi, (4) mendeskripsikan hubungan antarunsur dalam novel Dewi Kawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan struktural. Objek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu objek material berupa novel Dewi Kawi dan objek formal berupa unsur-unsur struktural yang terdapat dalam novel Dewi Kawi meliputi fakta cerita, sarana sastra, dan tema. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Dewi Kawi karya Arswendo Atmowiloto dengan tebal 136 halaman, diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama 2008, sebagai cetakan pertama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka. Teknik analisis data dengan memanfaatkan teori struktural Robert Stanton. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, fakta cerita yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar. Novel ini mempunyai alur maju atau progresif. Dalam novel ini terdapat beberapa tokoh bawahan, tetapi hanya ada satu tokoh sentral, yaitu Juragan Eling. Latar dalam novel ini dibedakan menjadi latar tempat, waktu, sosial, dan suasana. Latar tempat meliputi Kompleks pelacuran dan desa di daerah pinggiran laut. Latar waktu meliputi waktu sore dan malam. Latar sosial ditandai dengan status sosial para tokoh. Latar suasana terdiri atas suasana romantis, sepi dan sunyi, terharu, serta gelisah. Kedua, sarana sastra terdiri atas judul, sudut pandang, gaya dan tone. Judul Dewi Kawi bermakna seorang yang dianggap hina sekalipun dapat menjadi seorang motivator hidup yang mampu mendorong seseorang untuk menuju kesuksesan. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam mengungkapkan setiap peristiwa adalah sudut pandang orang pertama ”saya”. Gaya bahasa yang digunakan pengarang yaitu metafora. Tone yang terdapat dalam novel ini yaitu romantis, dramatis dan eksotis. Ketiga, tema dalam novel ini adalah kesetiaan seseorang kepada kekasihnya.