Abstrak


Istilah-istilah upacara perkawinan adat jawa Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Ananto pratiknyo - C0104001 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul Istilah-istilah Upacara Perkawinan Adat Jawa Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo (Suatu Kajian Etnolinguistik). Dalam penelitian ini terdapat tiga perumusan masalah, yaitu 1) bagaimanakah bentuk istilah-istilah upacara Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo? 2) bagaimanakah makna leksikal dan kultural istilah-istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo? 3) bagaimanakah fungsi Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bentuk istilah-istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen dalam upacara perkawinan di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo 2) untuk mendeskripsikan makna leksikal dan kultural istilah-istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo 3) untuk mendeskripsikan fungsi Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data-data kebahasaan yang berkaitan dengan bentuk, makna, dan fungsi Bubak Kawah dan Tumplak Punjen, yang kemudian akan dianalisis berdasarkan bentuk, makna, dan fungsinya. Data penelitian ini berupa istilah-istilah yang digunakan dalam Bubak Kawah dan Tumplak Punjen. Jenis data yang digunakan adalah data lisan dan data tulis. Data lisan berasal dari informan, sedangkan data tulis berasal dari buku-buku pustaka yang mendukung penelitian ini. Pada analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) digunakan untuk menganalisis istilah-istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen. Metode padan digunakan untuk menganalisis makna istilah-istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode deskriptif formal dan informal. Hasil penelitian ini berupa 12 istilah berbentuk monomorfemis yaitu: senthir, sindur, gantal, endhog, cengkir, genuk, takir, dhuwit, clupak, pithi, kandhi, panggang. Terdapat 13 bentuk polimorfemis, 1 kata jadian yaitu jodhokan, yang berupa kata majemuk berjumlah 10 yaitu, rujak degan, rujak tape, kendhi pretala, sekul tumpeng, jajan pasar, klasa bangka, kembang setaman, sega golong, tebu wulung, gedhang raja, berupa reduplikasi yaitu empon-empon dan udhik-udhik. Berupa frasa berjumlah 4 yaitu, pitik babon, beras kuning, kinang komplit, degan pinaras. Makna yang terdapat dalam istilah-istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen adalah makna leksikal dan makna kultural. Makna leksikal adalah makna dasar yang terdapat pada bentuk monomorfemis. Sedangkan makna kultural adalah makna yang terdapat pada masyarakat, dalam hal ini adalah makna yang berkaitan dengan istilah-istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen.