Abstrak
Perbedaan tingkat pengetahuan antara primigravida dan multigravida tentang tanda bahaya kehamilan di puskesmas Sibela Surakarta
Oleh :
Ayu Rasita Mayasari - R0106018 - Fak. Kedokteran
ABSTRAK
Latar Belakang: AKI berdasarkan SDKI tahun 2007di Indonesia mencapai angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Departemen Kesehatan RI melalui Program Maternal dan Neonatal Health menargetkan bahwa tahun 2010 Angka Kematian Ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian ibu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya perdarahan sebanyak 25,6%, Toxomia Gravidarum (keracunan kehamilan) sebanyak 16,6% dan infeksi sebanyak 12,5% dari angka kematian (Depkes,2007). Penyebab kematian ibu yang paling banyak adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (eklamsia), infeksi, partus lama, dan komplikasi keguguran. Selain itu, juga disebabkan karena adanya nilai budaya, kemiskinan, rendahnya pendidikan, kurangnya akses terhadap informasi, tingginya peranan dukun serta terbatasnya layanan medis. Tanda bahaya kehamilan merupakan tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang terjadi selama kehamilan dan apabila tidak terddeteksi bisa menyebabkan kematian ibu, yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi dalam kandngan dan komplikasi kehamilan. Untuk itu diperlukan pengetauan dan motivasi yang kuat agar ibu memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perbedaan jumlah pengalaman hamil mungkin dapat berpengaruh terhadap pengetahuan mengenai tanda – tanda bahaya kehamilan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan antara primigravida dan multigravida tentang tanda bahaya kehamilan
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik purpossive sampling. Subyek penelitian 50 responden ibu hamil primigravida dan 50 responden ibu hamil multigravida pada bulan Mei – Juni 2010, dengan alat ukur yaitu kuesioner.
Hasil Penelitian:Ibu hamil primigravida didapatkan 58% mempunyai pengetahuan baik, 32% pengetahuan cukup dan 10% yang mempunyai pengetahuan kurang tentang tanda bahaya kehamilan. Sedangkan untuk kasus ibu hamil multigravida didapatkan 76% mempunyai pengetahuan baik, 24% pengetahuan cukup dan 0% yang mempunyai pengetahuan kurang tentang tanda bahaya kehamilan. Hasil perbedaan pvalue = 0,034 (p < 0,05 ).
Kesimpulan: Ada perbedaan tingkat pengetahuan antara Primigravida dan Multigravida tentang tanda bahaya kehamilan
Kata kunci : Pengetahuan ibu, Tanda Bahaya Kehamilan