Abstrak


Potret perjuangan perempuan dalam menghadapi ketidakadilan yang direpresentasikan dalam film perempuan (analisis wacana perjuangan perempuan dalam film perempuan “perempuan punya cerita”)


Oleh :
Muhammad Fanny Ikhsan - D0205096 - Fak. ISIP

ABSTRAK Film Perempuan adalah film yang dibuat oleh perempuan, untuk perempuan, dan ditujukan untuk perempuan. Film perempuan menggambarkan perempuan yang menjadi korban dari adanya diskriminatif dalam lingkungannya. Namun perempuan tersebut berusaha bangkit dengan caranya sendiri agar tidak menjadi lebih terpuruk. Secara umum, penelitian ini untuk mengetahui bagaimana wacana representasi perempuan dalam mengatasi ketidakberdayaan dalam film “Perempuan Punya Cerita”. Secara khusus, penelitian ini untuk mengetahui bagaimana wacana kondisi ketidakberdayaan perempuan dalam film “Perempuan Punya Cerita”, faktor-faktor apa yang menyebabkan ketidakberdayaan perempuan, bagaimana cara perempuan mengatasi kasus, dan bagaimana kondisi perempuan setelah berusaha mengatasi kasus. Metodologi yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana, dengan teknik pengumpulan data melalui pemilihan beberapa scene pada film “Perempuan Punya Cerita”yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang berkaitan dengan penggambaran ketidakberdayaan perempuan, factor-faktor yang menyebabkan perempuan tidak berdaya, cara perempuan mengatasi kasus, dan kondisi perempuan mengatasi kasus. Teknik analisis data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan model analisis wacana Teun A Van Dijk. Penulis melihat topik utama dari dialog film, gambar visual film, dan tokoh yang masuk dalam film. Setelah itu penulis melihat mengamati lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari dialog yang diungkapkan para tokoh di dalam film tersebut. Secara umum, kesimpulan penulis adalah film “Perempuan Punya Cerita” merupakan potret perempuan dalam mengatasi ketidakberdayaan. Hal tersebut dapat dilihat dari penggambaran scene-scene yang menunjukkan bagaimana seorang perempuan dapat menghadapi kenyataan pahit yang dialami dalam kehidupannya. Secara khusus, semua tokoh utama dalam film ini mengalami ketidakberdayaan akibat dari adanya kekerasan terhadap perempuan. Terdapat factor eksternal dan internal yang menyebabkan perempuan tidak berdaya. Perempuan memiliki cara tersendiri dalam menghadapi permasalahan yang menimpanya, yakni menunjukkan sikap melawan, diam atau mengalah, dan reaksi campuran, yaitu melawan kemudian diam. Nasib perempuan tidaklah menjadi lebih baik setelah berusaha mengatasi kasus. Masih kuat melekatnya budaya patriarki menjadi penyebab adanya transformatif nasib. ABSTRACT Feminist film is a movie made by women, for women, and aimed at women. Feminist Film is portraying women who are victims of discrimination in any environment. But the woman tried to get her own way so as not to become more slumped. In general, the aim of this research is to understand the discourse of women's representation in dealing with powerlessness in the "Perempuan Punya Cerita" film. Specifically, this study is to understand how the discourse of women's condition of powerlessness in the "Perempuan Punya Cerita” film, that is what factors led to the powerlessness of women, how women cope with the case, and how the condition of women after trying to solve the case. The methodology used by the researcher is descriptive qualitative discourse analysis approach, with data collection through the selection of a several scenes in the "Perempuan Punya Cerita" film in which there are elements associated with the depiction of the powerlessness of women, factors that cause women are powerless, the way women overcome the case, and the condition of women cope with the case. The researcher employed the model of discourse analysis from Teun A Van Dijk for data analysis technique. The researcher sees the main topics of film dialogue, visual images movies, and figures included in the film. After that the researcher sees the local observing from a text that can be observed from the figures disclosed dialogue in the film. In general, the researcher conclusion from “Perempuan Punya Cerita” film is a portrait of women in overcoming powerlessness. This can be seen from the depiction of scenesthat show how a woman can face the harsh reality experienced in life. In particular, all the main characters in this movie experience powerlessness resulting from violence against women. There are external and internal factors that cause women are powerless. Women have their own way in dealing with their chase, that shows the attitude of fight, still or relented, and the reaction mixture. The fates of women are not getting better after trying to resolve the case. Patriarchal culture is still strong adherence to the cause of the transformative fate. Although women do not have happy ending experience, in fact they have a lot of thought and views on which they fought.