Abstrak
Peningkatan kemampuan berdiskusi melalui penerapan prinsip kerja sama grice pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010
Oleh :
Suseno Fitri Handoko - K1206039 - Fak. KIP
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: 1) proses pembelajaran berdiskusi; dan 2) kemampuan berdiskusi siswa kelas VIII D SMP Negeri 10 tahun pelajaran 2009/2010 dengan penerapan prinsip kerja sama Grice dalam pembelajaran berdiskusi. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa siswa kelas VIII D SMP Negeri 10 Surakarta yang berjumlah 39 siswa (21 putra dan 18 putri). Sumber data yang digunakan yaitu: peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam. Teknis analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskripsi komparatif dan analisis interaktif. Prosedur penelitian meliputi tahap: identifikasi masalah, analisis masalah, penyusunan rencana tindakan, implementasi tindakan, pengamatan, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari survei awal, siklus I, sampai dengan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interpretasi; dan (4) analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini guru kelas bertindak sebagai fasilitator pembelajaran dan peran peneliti sebagai pengamat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan: 1) proses pembelajaran berdiskusi; dan 2) kemampuan berdiskusi siswa kelas VIII D SMP Negeri 10 Surakarta dalam pembelajaran berdiskusi melalui penerapan prinsip kerja sama Grice. Peningkatan proses berdiskusi terlihat dari meningkatnya kualitas aktivitas siswa selama pembelajaran berdiskusi, yakni: (1) siswa yang terlibat aktif dalam diskusi, sebesar 74% pada siklus I dan 100% pada siklus II; (2) penyampaian sesuatu dengan argumen yang benar dan jelas, sebesar 64% pada siklus I dan 87% pada siklus II (3) penyampaian sesuatu secara efektif, sebesar 59% pada siklus I dan 74% pada siklus II (4) penyampaian sesuatu berhubungan dengan topik, sebesar 67% pada siklus I dan 77% pada siklus II (5) penyampaian sesuatu menggunakan etika yang benar, sebesar 67% pada siklus I dan 79% pada siklus II; dan (6) kemampuan mempertahankan pendapat dengan argumen yang dapat diterima, sebesar 31% pada siklus I dan 72% pada siklus II. Peningkatan kemampuan berdiskusi siswa dapat dilihat dari nilai berdiskusi siswa yang diambil oleh guru pada saat pembelajaran yang selalu meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sebesar 64% atau sebanyak 25 siswa dan pada siklus II sebesar 95% atau sebanyak 37 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan prinsip kerja sama Grice mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan sekaligus mampu meningkatkan kemampuan berdiskusi siswa.