Abstrak


Peranan fasilitator (gita pertiwi) dalam program pemberdayaan masyarakat tenun tradisional di desa Mlese Cawas Klaten


Oleh :
Isnaini Rahmat - D0305041 - Fak. ISIP

ABSTRACT Traditional woven as home industry existed since 1930 and succeed in 1970. In 1990, it was buried because of debility of market, it becomes more serious by an earthquake happened in 27 Mei 2006. The aim of this research is to know the role of facilitator (Gita Pertiwi) in Traditional Woven Society Empowerment Program in Mlese, Cawas, Klaten. Weber’s social action theory is used in this research. This research applies a descriptive-qualitative method. Mlese, Cawas, Klaten is the location of this research and the population is traditional woven society in Mlese, Cawas, Klaten. The data sources of this research are the primary data (Karya Mandiri Woven Group, Gita Pertiwi as facilitator and the head of village) and the secondary data (Documents and events). Technique of sampling used in this research is non probability which a researcher has the biggest role in deciding who and how many sampling are used. In taking the sample, this research uses maximum variation sampling, i.e. taking the informant based on different characteristics. Then the choice of informant based on purposive sampling, because it can be able to catch the comprehensiveness and the deepness of the data. Validity of data used is triangulation data and technique of collecting data is in-depth interview. The method uses to analyze the data is interactive analysis method in form of cycle. This form of analysis model remain to move among four components analysis (data reduction, data and drawing the conclusion/verification) with process of collecting data during the research. The result of this research related to the role of facilitator (Gita Pertiwi) in Traditional Woven Society Empowerment Program in Mlese, Cawas, Klaten are how a fasilitator (Gita Pertiwi) can manifest her role in raising human resource (assistant in group, visiting and discussing in weaver house, and trainer of organization management and also coloration) and giving aids (stimulant assets and equipments) for weaver, having mutual interrelatedness and part of follow-up of the previous activities. The research found that the role of facilitator (Gita Pertiwi) is subjective which is as an application from social action theory which emphasize to the activity of a weaver in preserving and modernizing traditional woven. ABSTRAK Tenun tradisional sebagai industri rumah tangga ada sejak tahun 1930-an dan mengalami kejayaan pada tahun 1970-an. Pada tahun 1990-an mengalami keterpurukan akibat lesunya pasar, hal ini diperparah dengan adanya bencana gempa bumi pada 27 Mei 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Fasilitator (Gita Pertiwi) dalam program pemberdayaan masyarakat tenun tradisional di Desa Mlese Cawas Klaten. Teori Tindakan Sosial dari Weber adalah yang dipakai pada penelitian ini dan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini ditenun tradisional Desa Mlese Cawas Klaten dan populasinya adalah masyarakat penenun tradisional di Desa Mlese Cawas Klaten. Sumber datanya dari data primer (Kelompok Tenun Karya Mandiri, Fasilitator Gita Pertiwi dan Kepala Desa), dan data sekunder (dokumen dan peristiwa). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probabilitas, dimana peneliti mempunyai peranan yang paling besar dalam menentukan siapa dan berapa sampling yang digunakan. Penelitian ini dalam pengambilan sampelnya menggunakan maximum variation sampling, yaitu pengambilan informan yang memiliki ciri-ciri yang berbeda. Kemudian pemilihan informan diambil secara purposive sampling, karena dipandang lebih mampu menagkap kelengkapan dan kedalaman data. Validitas data yang dipakai adalah trianggulasi data dan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview). Analisis data dengan menggunakan metode analisis interaktif, dengan model analisis berbentuk siklus. Bentuk ini tetap bergerak diantara empat komponen analisis (meliputi reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan/verifikasi) dengan proses pengumpulan data selama kegiatan berlangsung. Hasil penelitian terkait peranan Fasilitator (Gita Pertiwi) dalam program pemberdayaan masyarakat tenun tradisional di Desa Mlese Cawas Klaten adalah Fasilitator (Gita Pertiwi) dalam mewujudkan peranannya melakukan kegiatan peningkatan sumberdaya manusia (pendampingan di tingkat kelompok, kunjungan dan diskusi di rumah penenun, dan pelatihan manajemen organisasi maupun pewarnaan) dan pemberian bantuan (stimulant modal dan bantuan peralatan) kepada penenun, memiliki saling keterkaitan dan bagian dari tindaklanjut kegiatan-kegiatan sebelumnya. Temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah peranan Fasilitator (Gita Pertiwi) bersifat membatin atau subyektif yang merupakan aplikasi dari Teori Tindakan Sosial dengan menekankan pada tindakan si aktor dalam melestarikan dan memajukan tenun tradisional.