Abstrak


Representasi visi surat kabar dalam foto jurnalistik (studi analisis wacana tentang pendidikan sebagai representasi visi surat kabar harian Kompas dalam foto bencana alam pergantian tahun 2007/2008 di Jawa Tengah)


Oleh :
Muh. Syofri Kurniawan - D1205554 - Fak. ISIP

ABSTRAK Karya tulis ini berawal dari sebuah pandangan bahwa keberadaan atau munculnya sebuah wacana tidak lepas dari komunikator sebagai faktor sentral atau penentu. Berita, yang dalam penelitian ini berupa foto jurnalistik, tidak hanya akan dilihat sebagai alat untuk memahami realitas obyektif saja tetapi juga dilihat sebagai representasi dari nilai-nilai dasar atau visi yang menjadi pedoman surat kabar dalam kegiatan jurnalistik. Dengan kata lain, surat kabar sebagai komunikator tidak semata-mata menyajikan informasi tetapi juga mempunyai gagasan dan maksud-maksud tertentu yang dituangkan dalam pemberitaannya. Dengan paradigma konstruktivisme tersebut, penulis kemudian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dalam penelitian. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, menguji hipotesa, atau membuat prediksi, melainkan bermaksud untuk mengemukakan gambaran dan pemahaman secara lebih mendalam tentang bagaimana suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna wacana pendidikan yang terkandung dalam foto jurnalistik tentang Bencana Pergantian Tahun 2007/2008 di Jawa Tengah dalam surat kabar harian Kompas terkait dengan representasi visinya. Untuk itu, digunakan metode analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. van Dijk. Dalam pandangan van Dijk, sebuah wacana terbagi atas tiga tingkatan/struktur yang masing-masing terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Dengan beberapa penyesuaian, elemen-elemen wacana yang pada awalnya digunakan untuk menganalisis teks tertulis tersebut digunakan untuk menganalisis foto jurnalistik yang lebih menonjolkan gambar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebuah kecenderungan bahwa Kompas, sebagai komunikator, mempunyai perhatian khusus terhadap masalah pendidikan, terutama pendidikan dasar. Ini merupakan wujud keprihatinan terhadap dunia pendidikan di Indonesia, terlepas dari ada atau tidaknya bencana. Pemunculan wacana pendidikan merupakan representasi dari visinya yang ingin memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia dengan menempatkan manusia dan kemanusiaan sebagai faktor sentral. ABSTRACT This paper was begun from a view that the existence or the appearance of a discourse is always related with communicator as the main factor or determinant. News, which is journalistic photograph in this research, would not just be seen as tool to understand objective reality but it would be seen as a representation of a vision that becomes newspaper guidance in journalistic activity. In other words, newspaper as communicator doesn't purely present information but it also have ideas and particular intentions those are poured in its communication. With that constructivisme point of view, writer then utilizes descriptive-qualitative approaching in observational. This research does not try to explain or look for some relationship, testing a hypothesis, or make a prediction. This research intends to describe and give a more visceral understanding about how a communication phenomena or communication reality happens. This research intent to reveal the meaning of education discourse consists in journalistic photograph about the disaster in year commutation 2007/2008 at Middle of Java that presented by Kompas daily newspaper braced by representation of its vision. For that, writer utilized a discourse method developed by Teun A. van Dijk. In van Dijk's point of view, a discourse is divided up three levels / structures that their consisting of elements which are interactions and backing up mutually. With several adjustment, discourse elements that initially been utilized to analyze written text is utilized to analyze journalistic photograph that more picture self-assertive. The result of this research points out that Kompas daily, as communicator, tend to have special interest on education problem, particularly elementary education. This constitutes concern to the world of education at Indonesia, despite there is or there is not disaster. The appearance of education discourse constitutes representation of its vision that wants to give enlightenment for the developing of Indonesian society with place man and humanism as prime factor.