;

Abstrak


Model perilaku praktik perawat di kabupaten Nganjuk


Oleh :
Anang Agus Susilo - S540208102 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak Kep Menkes no. 1239 tahun 2001 dan Rancangan Undang-Undang Keperawatan mengamanatkan praktik mandiri keperawatan. Praktik yang dilakukan perawat selama ini merupakan praktik delegasi yang dalam aturan tersebut diarahkan ke arah praktik mandiri keperawatan. Oleh karena itu maka diperlukan solusi praktik mandiri keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi : (1). model praktik promotif (2). model praktik preventif, dan (3). model praktik rehabilitatif yang bisa dilakukan perawat di Kabupaten Nganjuk, serta 4). Menganalisa model praktik promotif, preventif dan rehabilitatif dengan analisa SWOT Metode penelitian memakai strategi deskriptif kualitatif dengan teknik (1). Wawancara mendalam (2). Observasi langsung (3). Mencatat dokumen . Sumber data penelitian adalah Kepala Dinas Kesehatan, ketua PPNI, masyarakat, ketua IDI dan IBI, arsip, dokumen resmi serta pendukung lain. Uji validitas data dilakukan dengan (1) trianggulasi sumber data (2) trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing yang saling berinteraksi. Hasil temuan kegiatan promotif: konsultasi, konseling, pendidikan kesehatan, pelatihan perawatan bayi, pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi sesuai usia. Kegiatan praktik preventif: menyediakan sarana proteksi diri pencegahan penyakit, imunisasi. Kegiatan praktik rehabilitatif dengan kegiatan akupungtur , akupresur dan home care Kesimpulan penelitian : Strength (kekuatan) yang dimiliki perawat adalah kemampuan komunikasi inter personal, perawat menjadi role model, kemampuan SDM. Weakness (kelemahan) yang dimiliki perawat yaitu persepsi konsultasi tidak menyelesaikan masalah kesehatan, sosialisasi pencegahan penyakit kurang, kurang dukungan lintas sektor, kegiatan telah dijalankan sarana pelayanan kesehatan pemerintah, malas dan tidak mau mempersulit diri. Analisa Opportunity (peluang) yang bisa dimanfaatkan adalah banyak yang belum menjalankan, sarana yang bisa dimanfaatkan, masyarakat mengunjungi tempat praktik perawat, masyarakat butuh alternatif pengobatan modern, SDM perawat yang belum memiliki kompetensi praktik. Analisa Threatened (ancaman) nya adalah obat bebas mudah diakses masyarakat, belum adanya model praktik pengganti yang dikomersiilkan, belum dikenalnya praktik pengganti oleh perawat dan masyarakat