Abstrak
Strategi pelayanan nasabah perusahaan daerah Bank Perkreditan Rakyat Djoko Tingkir Kabupaten Sragen
Oleh :
Suyanti - D1507065 - Fak. ISIP
ABSTRAK Guna mengetahui perkembangan suatu perusahaan, berhasil tidaknya suatu perusahaan , maka diperlukan strategi pelayanan yang memadai. Apabila strategi pelayanan dapat dijalankan maka tujuan perusahaan akan tercapai, begitu pula keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin besar disamping kepuasan nasabah. Dalam melaksanakan tugas – tugas pelayanan terhadap konsumen atau nasabah, PD BPR merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa yang dituntut untuk memberikan pelayanan dengan baik. Namun dalam kenyataannya masih banyak keluhan yang disampaikan oleh nasabah mengenai pelayanan yang diberikan oleh PD BPR Djoko Tingkir Kabupaten Sragen.
Berangkat dari latar belakang itulah penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang strategi pelayanan nasabah yang selama ini dilaksanakan PD. BPR sehingga penulis merasa cukup memadai untuk digunakan sebagai tempat pengamatan. Metode pengamatan yang digunakan diskriptif, penulis cenderung memilih informasi yang dipercaya dan dianggap mengetahui permasalahan yang dapat diteliti dengan jelas. Dengan sumber data dari data primer dan sekunder. Untuk pengumpulan data dilakukan wawancara, observasi dan studi kepustakaan yang merupakan metode pokok dalam pengamatan ini.
Hasil pengamatan di PD BPR Djoko Tingkir Kabupaten Sragen telah dilaksanakan ada 6 strategi yaitu dengan strategi jemput bola, strategi kemudahan dalam pengambilan tabungan, strategi promosi baik dana maupun jasa, strategi diadakanya undian berhadiah, strategi kemudahan dalam pemberian kredit, dan strategi pelayanan dalam pembayaran PDAM dan listrik. PD BPR Djoko Tingkir Kabupaten Sragen melaksanakan strategi tersebut dengan baik. Dengan berbagai strategi pelayanan PD BPR Djoko Tingkir Kabupaten Sragen mampu meningkatkan jumlah nasabah dari tiap tahunnya. Semua strategi dimaksudkan untuk menarik masyarakat menjadi nasabah serta memberikan kemudahan-kemudahan untuk semua nasabah.
Berdasarkan pengamatan yang telah penulis lakukan maka penulis dapat memberikan saran 1) karena kurang adanya kepercayaan masyarakat kepada petugas operasional dan takut akan penipuan maka seharusnya petugas operasional yang melayani tidak berganti-ganti. 2) karena adanya keterbatasan sumber daya manusia seperti pada pelayanan pada pembayaran PDAM bahwa petugas hanya 1 orang sehingga apabila petugas tidak hadir tidak menimbulkan masalah misalnya data-data hilang maka seharusnya perlu adanya penambahan atau pelatihan pegawai dalam pelayanan PDAM agar pada saat petugas tidak hadir ada yang menggantikan yang sama dibidangnya.