;

Abstrak


Peningkatan keterampilan berbicara dengan model problem based learning pada siswa kelas V SDN Dero 2 Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2009/2010


Oleh :
Budi Hartanto - S840209103 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan: 1) keberanian berbicara siswa dalam memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat; 2) kemampuan berbicara siswa dalam memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Dero 2 Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, dengan subjek penelitian siswa kelas V. Jumlah siswa 17 anak, dengan rincian 14 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Yang menjadi objek penelitian adalah pembelajaran memerankan tokoh drama yang terdapat dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Kelas V, Semester 2 Kurikulum KTSP mata pelajaran bahasa Indonesia. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, Tahapan dalam setiap siklus meliputi: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap observasi dan interpretasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi. Teknik dan alat pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan wawancara. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber data. Analisis data menggunakan model interaktif melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis.. Berdasarkan hasil penelitian, keefektifan setiap siklus dapat diketahui dari hasil observasi, angket, dan hasil tes keterampilan berbicara. Maka simpulan hasil penelitian ini adalah: adanya peningkatan keberanian berbicara dan peningkatan keterampilan berbicara pada pembelajaran drama pendek dalam memerankan tokoh drama di kelas V SDN Dero 2 Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Peningkatan keberanian berbicara siswa diindikasikan dengan: 1) meningkatnya jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran, 2) meningkatnya jumlah siswa yang mengungkapkan pendapat saat pembelajaran berlangsung, 3) meningkatnya jumlah siswa yang menjawab/menanggapi pertanyaan dari guru maupun teman, 4) meningkatnya jumlah siswa yang tampil memerankan tokoh drama di depan kelas secara sungguh-sungguh tanpa ditunjuk guru. Peningkatan keberanian berbicara siswa ini ditunjukkan dengan meningkatnya persentase keberanian berbicara dalam setiap siklusnya, yaitu siklus-1: 42,82%, siklus-2: 58,24%, dan siklus-3: 67,35%. Peningkatan keterampilan berbicara siswa ini tunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada setiap siklus yaitu siklus-1: 41,18% ( 7 siswa dari 17 siswa), siklus-2: 58,82% (10 siswa dari 17 siswa), dan siklus-3: 88,24% (15 siswa dari 17 siswa). Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan keberanian dan kemampuan berbicara siswa dalam memerankan tokoh drama. ABSTRACT The objectives of this thesis are : 1) to improve the courage of the student to speak in the drama played characters with a correct pronunciation, intonation, and expression; 2) to improve the speaking ability of the students in the drama played characters with pronunciation, intonation, and appropriate expression. This research is based on a class action which is performed in SDN Dero 2, Bringin, Ngawi, with a research subject in class V. Number of student is 17 children, with details of 14 male students and 3 female students. The object of this research is concerning a learning played a character drama contained in the Standards Competency and Primair Competency of Elementary School Grade V, Semester 2 according to Curriculum Subjects of Indonesian Language. The research process is carried out within three cycles, each cycle includes: (1) the planning stages, (2) implementation stages, (3) observation and interpretation stages, and (4) analysis and reflection stages. Techniques and tools of data collection using questionnaires, observation, and interviews. The validity of the data using triangulation of data sources. Analysis of data using interactive models through three stages, namely data reduction, data exposure, and the inference results of the analysis. The results indicate that the effectiveness of each cycle can be identified from observation, questionnaires, and speaking skill test results. The conclusions are: an increase in the courage to speak and improvement of learning skills to speak in short drama portrayed in the class V SDN Dero 2 Bringin, Ngawi. The courage in speaking of the student is indicated by: 1) increasing the number of students who ask questions in the learning processes, 2) increasing the number of students who express an opinion during learning processes, 3) increasing number of student who answered/responded to questions from teachers and friends, 4) increasing number of students who participate in drama played a character in front of the class seriously without a teacher designation. Increasing the courage to speak of the student is shown by an increased percentage of courage to speak in each cycle, i.e. cycle-1: 42.82%, cycle-2: 58.24%, and cycle-3: 67.35%. Increasing students' speaking skill is shown by the increasing number of students who achieve mastery in each cycle i.e the cycle-1: 41.18% (7 students from 17 students), cycle-2: 58.82% (10 students from 17 students), and cycle-3: 88.24% (15 students from 17 students). Based on the results, it can be concluded that the implementation of Problem Based Learning model can improve the courage and ability of speaking skill of student in the drama played characters.