Abstrak
Implementasi dan pendokumentasian Sistem Manajemen Mutu (smm) dalam rangka peningkatan kinerja karyawan di bagian opc jahit pada CV. Cahyo Nugroho Jati
Oleh :
Agri Riyadi Putra - F3507011 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRACT
CV. Cahyo Nugroho Jati is a company operating in garment industry. The Sewing OPC division of CV.Cahyo Nugroho Jati is a very important division in determining the quality of a garment. For that reason in fulfilling and satisfying the customers’ needs, CV. Cahyo Nugroho Jati applies and documenting the Quality Management System.
The objective of the application and documentation of Quality Management System in Sewing OPC division for the employee and internal company is to facilitate the work process and to reduce the error level in working and for the external parties including the stakeholder and customer, it aims to increase the public’s trust that in production activity of company has been documented well. The objective of the application and documentation of Quality Management System is to reduce the error in work process through the surveillance system consistent with the surveillance standard/procedure applied by the company. From the analysis on employee performance from November 2009 to March 2010 period, it can be found that the working on taking (0) days is 1.8% from the average order during 5 months because the merchandiser gives the decision lately to start the mass production to the Sewing OPC division resulting in the delayed production activity. This delay is because the QC’s commentary given on the OPC sheet is not readable by the merchandiser. The error in material type, quality and design is 2.89%, that is, it include the button setting error of 1.9% and other errors of 0.99%. The error of design results from the button setting not consistent with the type of and the use of garment so that the documentation and the application of work instruction is not consistent with the implementation, in addition the incompatibility of work instruction documentation and the implementation occurs in QC examination on sample production division, the employee only makes 2-sizes sample for the similar product in that the employee should follow the work instruction procedure, namely, making S, M, L and XL sizes.
Based on the conclusion above, the result obtained is that the application of Quality Management System particularly in work instruction documentation is not consistent with the implementation in OPC part. So that it can achieves the quality target the company expects. Keyword: Sistem Manajemen Mutu_peningkatan kinerja karyawan.
ABSTRAK
CV. Cahyo Nugroho Jati merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pakaian. Pada bagian OPC jahit di CV. Cahyo Nugroho Jati merupakan bagian yang sangat penting dalam penentuan kualitas baik-buruknya suatu garmen. Oleh karena itu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan memuaskan kebutuhan pelanggan CV. Cahyo Nugroho Jati menerapkan dan mendokumentasikan Sistem Manajemen Mutu
Tujuan dari penerapan dan pendokumentasian SMM (Sistem Manajemen Mutu) di bagian OPC Jahit bagi karyawan dan internal perusahaan adalah untuk memudahkan dalam melakukan proses kerja dan mengurangi tingkat kesalahan dalam bekerja dan bagi pihak eksternal perusahaan meliputi stakeholder dan pelanggan bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat bahwa dalam melakukan kegiatan/aktivitas produksi perusahaan sudah terdokumentasi dengan baik. Tujuan penerapan dan pendokumentasian Sistem Manajemen Mutu adalah untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses kerja melalui pengawasan yang sesuai standar/prosedur pengawasan yang diterapkan perusahaan. Dari analisis kinerja karyawan selama bulan November 2009 sampai Maret 2010 dapat diketahui pengerjaan lebih dari (0) hari sebanyak 1,8% dari rata-rata order selama 5 bulan yang disebabkan karena merchandiser dalam memberi keputusan untuk memulai produksi massal ke bagian OPC Jahit terlambat yang akibatnya kegiatan produksi juga terlambat. Keterlambatan dikarenakan QC dalam memberikan komentar dilembar QCP sulit dipahami oleh merchandiser. Kesalahan dalam jenis bahan, mutu dan desain 2,89% yaitu pada desain khususnya kesalahan pemasangan kancing sebanyak 1,9% dan 0,99% kesalahan-kesalahan lain. kesalahan terhadap desain dikarenakan dalam memasangkan kancing ke pakaian tidak sesuai dengan jenis pakaian dan kegunaanya akibatnya dokumentasi dan penerapan instruksi kerja tidak sesuai dengan implementasinya, selain itu ketidaksesuaian dokumentasi instruksi kerja dengan implementasinya terjadi pada saat pemeriksan QC pada bagian produksi sample, karyawan hanya membuat sample sejumlah 2 ukuran untuk produk yang sejenis yang seharusnya karyawan mengikuti prosedur instruksi kerja yaitu membuat ukuran S, M, L, XL.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, hasil yang diperoleh yaitu penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) khususnya dalam hal dokumentasi instruksi kerja tidak sesuai dengan implementasinya di bagian OPC. Sehingga tidak dapat mencapai sasaran mutu yang diharapkan perusahaan. Keyword: Sistem Manajemen Mutu_peningkatan kinerja karyawan.