Abstrak


Serat suluk ngabdulsalam (sebuah tinjauan filologi)


Oleh :
Cipto Hartono - C0198008 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Penelitian yang berjudul Serat Suluk Ngabdulsalam (Sebuah Tinjauan Filologi) berlatar belakang kondisi naskah yang hampir musnah. Beberapa faktor penyebabnya antara lain iklim, usia naskah serta kurang perawatan. Penelitian ini memiliki kajian utama menangani naskah secara filologis dan kajian isi naskah. Dengan pengkajian tersebut pada akhirnya akan didapat suntingan yang bersih dari kesalahan ataupun mendekati aslinya serta kandungan isi bisa diuraikan dengan jelas. Hasilnya akan memberi manfaat bagi masyarakat, utamanya memudahkan pemahaman isi teks Serat Suluk Ngabdulsalam. Tujuan tersebut bisa dicapai dengan menempuh tahap-tahap yang sesuai dengan langkah kerja penelitian filologis. Langkah kerja penelitian filologi di antaranya menentukan sasaran penelitian pada naskah Jawa, deskripsi terhadap naskah yang diteliti, transliterasi dengan kritik teks dan terjemahan teks. Hasilnya dikumpulkan pada aparat kritik. Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian pustaka, yaitu penelitian yang bertujuan mengumpulkan data dengan bantuan buku-buku, majalah dan lain sebagainya. Obyek kajian adalah Serat Suluk Ngabdulsalam yang merupakan koleksi perpustakaan Reksapustaka Mangkunegaran Surakarta. Metode standar digunakan untuk mendapat suntingan teks yang bersih dari kesalahan. Tujuannya untuk membetulkan ketidakajegan teks berdasarkan pertimbangan linguistiuk dan konvensi tembang. Hasil analisis isi yang terkandung dalam Serat Suluk Ngabdulsalam disimpulkan bahwa tokoh-tokoh dalam cerita melakukan suatu perjalanan untuk mencapai kesempurnaan hidup atau mencapai makripat dengan Tuhan. Tokoh yang mencapai pada tahap makripat diwakili oleh tokoh bernama Raden Tiwikrama atau Ki Secawigena. Sementara tokoh lain belum mencapai makripat.