Abstrak


Peranan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil menengah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap perkembangan komoditi ekspor pakaian jadi tekstil


Oleh :
Maria Christina Wahyu Pratiwi - F3107032 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Abstrak Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran lebih mendalam dan pemahaman mengenai prosedur ekspor untuk komoditi pakaian jadi tekstil yang ada di Yogyakarta, serta peranan yang dilakukan oleh Dinas Perindagkop dan UKM Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap Perkembangan Komoditi Ekspor Pakaian Jadi Tekstil sebagai fasilitator. Prosedur ekspor yang dilakukan eksportir pakaian jadi tekstil telah sesuai dengan persyaratan dan prosedur ekspor yaitu telah memenuhi persiapan legalitas perusahaan, sedangkan peranan yang dilakukan oleh Dinas Perindagkop Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi pelayanan yang dilakukan terhadap perkembangan komoditi ekspor pakaian jadi tekstil, hambatan yang di alami dalam melaksanakan pelayanan, serta usaha yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat di amati. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer di kumpulkan melalui wawancara langsung dengan Subdin Perdagangan Seksi Fasilitas Pengembangan Ekspor Impor Dinas Perindagkop Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data sekunder diperoleh dari buku dan sumber bacaan lain yang menunjang penulisan laporan Tugas Akhir ini yang bersumber dari Dinas Perindagkop Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sumber-sumber tertulis lainnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peranan Dinas Perindagkop Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah membantu dalam perluasan ekspor untuk eksportir dan membantu dalam memfasilitator dalam pemberian bantuan modal. Permasalahan umum yang timbul dalam menjalankan peranannya antara lain: kurangnya minat atau keinginan dari eksportir untuk menangkap peluang pasar yang ada meskipun Dinas Perindagkop dan UKM Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah membantu memberikan fasilitas. Masalah lain adalah kurangnya modal dan kurang percayanya importir terhadap produk eksportir. Saran yang dapat di ajukan adalah masing-masing pihak menyadari peranannya masing-masing dengan baik. Peranan Dinas Perindagkop Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan lebih meningkatkan peranannya sebagai perantara yang aktif bagi eksportir pakaian jadi tekstil dengan pihak-pihak yang lain, sehingga apabila terjadi permasalahan maka penyelesaiannya dapat diatasi lebih mudah antara ke dua belah pihak dan untuk eksportir agar segera mendaftarkan produknya ke Departemen Hak Kekayaan Industri (HKI) Abstract The aim of this research is to get deeper illustration and understanding about the role of sub Departement for textile ready of made clothes commodity at Yogyakarta, the role of Industry, Trading, Cooperation and Middle Small Industry Department of Special Province Yogyakarta as facilitator for development of textile ready of made clothes. Exporting procedure that taken by exporter of textile ready of made clothes has been followed exporting procedure and requirement such as fulfilled company's legality preparation. Industry, Trading and Corporation Department has role included service effort related to development of textile ready of made clothes, inhibitor within and how to overcome it. This Final Project used descriptively qualitatively as its research method that is research procedure to get descriptively data both written or oral from people and observed attitude. It used primary and secondary data. Primary data was collected from direct interview with Sub Department of Trading, Section for Facility of Export and Import Development, Industry, Trading and Cooperation Department at Special Province Yogyakarta. Secondary data was collected from textbook and other literature which supported this Final Project. Research result showed that Industry, Trading and Cooperation Department has role to increase export and exporter and facilitate funding matter. General problem that have been faced by this department included: lower interest and wish from the exporter to catch big chance although Industry, Trading, Cooperation and Middle Small Industry Department of Special Province Yogyakarta gave the facility. The other problem is importer has less fund and truth to exporter's product. Each agent was suggested to know their role. Industry, Trading, Cooperation and Middle Small Industry Department needs to enhance its role as active facilitator for exporter of textile ready of made clothes with other side, so both exporter and other side can solve the problem that rise easier. On other hand, the exporter must register their product immediately to Department of Industrial Property Rights.