Abstrak


Peningkatan kemampuan membaca lancar Dengan pendekatan whole language Di kelas II SDN Praon 223 Surakarta Tahun ajaran 2008/2009


Oleh :
Ruvina Windarisni - X7107518 - Fak. KIP

Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui faktor penyebab ketidakmampuan siswa kelas II SDN Praon 223 Surakarta dalam membaca lancar. (2) Untuk mengetahui keefektifan Pendekatan whole language dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar. (3) Untuk memaparkan langkah- langkah pembelajaran membaca lancar dengan pendekatan whole language. (4) Untuk mengetahui kelebihan pendekatan whole language dalam mengatasi pembelajaran membaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi action research. Penelitian action research disini mengikuti teori yang diungkapkan oleh Kemmis dan Tanggart (1990). Tempat dan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas II SDN Praon 223 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009 sejumlah 44 siswa yang terdiri dari 14 siswa putri dan 30 siswa putra. Sumber data pokok yang dipakai adalah: siswa, Kepala Sekolah, Guru lain, Orang Tua. Sumber Data sekunder adalah: arsip atau dokumen, hasil tes perbuatan membaca, observasi, catatan lapangan/ anecdote. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah dokumen, Observasi, tes Perbuatan membaca, catatan lapangan/anecdot, portofolio. Validitas data menggunakan trianggulasi metode dan trianggulasi sumber data. Teknik analisis data menggunakan analisis mengalir yaitu reduksi data, sajian data, penarikan simpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Faktor penyebab ketidakmampuan siswa kelas II dalam membaca lancar adalah karena kurangnya latihan membaca dan pendekatan yang digunakan guru. (2) Ada Peningkatan kemampuan membaca lancar siswa dengan pendekatan whole language, yakni pada siklus I dari 44 siswa ada 41 siswa lancar membaca dan 3 siswa belum lancar membaca. Pada siklus II pada kegiatan membaca kalimat berita dari 44 siswa ada 41 siswa lancar membaca dan 3 siswa belum lancar membaca, pada kegiatan membaca kalimat tanya dari 44 siswa ada 40 siswa lancar membaca dan 4 siswa belum lancar membaca. Pada kegiatan membaca kalimat perintah dari 44 siswa ada 40 siswa lancar membaca dan 4 siswa belum lancar membaca. Pada siklus III pada kegiatan membaca dongeng dari 43 siswa ada 40 siswa lancar membaca dan 3 siswa belum lancar membaca.