Abstrak
Proses produksi teh hitam
Oleh :
Asri Yulian Primanita - H3107011 - Fak. Pertanian
Abstrak
Pengolahan teh hitam secara sistem orthodox murni di Indonesia hampir tidak lagi dilaksanakan,
yang umum dilaksanakan ialah sistem orthodox rotorvane. Hal ini disebabkan oleh tuntutan pasar dunia yang
beralih ke teh hitam dengan partikel yang lebih kecil (teh bubuk). Penambahan alat rotorvane bertujuan agar
proses penghancuran lebih intensif sehingga teh hitam yang dihasilkan memiliki ukuran partikel kecil yang
lebih banyak.
Tahap pengolahan teh hitam di UP Tambi adalah sebagai berikut : bahan baku dari pucuk daun teh
segar, pelayuan, penggilingan dan sortasi bubuk basah, pengeringan, sortasi kering, penyimpanan serta
pengemasan. Bahan baku dalam industri pengolahan teh hitam di UP Tambi ini adalah pucuk daun teh segar
yang diperoleh dari UP Tambi dan UP Tanjung sari. Proses pelayuan di UP Tambi bertujuan untuk
mengurangi kadar air pada pucuk daun teh mencapai 50% dan membuat pucuk daun teh agar lebih lentur
sehingga mudah digulung maka, memudahkan cairan sel keluar jaringan pada saat digulung. Proses
penggilingan di UP Tambi terdiri dari penggulungan, penggilingan dan sortasi basah. Tujuan dari
penggilingan di UP Tambi yaitu mengecilkan ukuran daun teh yang telah digulung menjadi partikel yang
lebih kecil. Peristiwa oxidasi enzimatis di UP Tambi telah dimulai pada awal penggulungan. Tujuan utama
pengeringan di UP Tambi adalah menghentikan oksidasi enzimatis senyawa polifenol dalam bubuk teh
kering. Proses sortasi kering di UP Tambi bertujuan untuk mendapatkan bentuk, ukuran partikel teh yang
seragam dan bersih sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan dari pengepakan dan
pengemasan teh hitam pada UP Tambi ialah melindungi teh dari kerusakan, memudahkan dalam
penyimpanan digudang serta transportasi, sebagai alat promosi