Abstrak


Peranan pengawasan sebagai upaya pendisiplinan kerja pegawai di kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo tahun 2009


Oleh :
Ratri Arumsari - K7405098 - Fak. KIP

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan pengawasan di Kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, (2) Peranan pengawasan kaitannya dengan faktor kedisiplinan di Kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, (3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan di Kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, (4) Faktor yang menghambat dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pegawai di Kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, (5) Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pegawai di Kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan teknik bola salju (Snowball Sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi sumber ( data) dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan di Kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut: (a) Jenis pengawasan menurut pelaksananya yaitu pengawasan melekat, pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat, (b) metode pengawasan yaitu pengawasan langsung dan tidak langsung, (c) Waktu pengawasan sebelum dan sesudah kegiatan, (d) Sistem pengawasan inspektif atau memeriksa sendiri, (e) Proses pengawasan dengan menentukan kualitas, menilai dan memperbaiki, (f) Adanya tindaklanjut dari pengawasan. (2) Peranan pengawasan di Kantor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut : (a) Menumbuhkan kinerja pegawai dalam menyelesaikan tanggungjawab yang dibebankan, (b) Menumbuhkan disiplin pegawai sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sesuai tanggungjawab, (c) Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi, (d) Untuk mencapai tujuan Satuan Kerja Perangkat Daerah. (3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan pegawai sebagai berikut: (a) Kualitas sumber daya manusia, (b) Kemampuan manajerial, (c) Motivasi yang dilakukan pimpinan terhadap pegawai, (d) Intensitas komunikasi, (e) Pemberian penghargaan dan hukuman. (4) Hambatan pelaksanaan pengawasan sebagai berikut: (a) Budaya pakewuh atau sungkan, (b) Kurang tegasnya pimpinan dalam vi memberikan semangat atau motivasi baik berupa rewards maupun punishment kepada pegawai, (c) Terhambatnya komunikasi, (d) Kurangnya sikap jujur dari pegawai. (5) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan sebagai berikut : (a) Pimpinan memberikan pengertian tentang penafsiran rasa solidaritas yang positif dengan melakukan pembinaan setiap harinya, (b) Sebagai upaya memberikan motivasi pimpinan memberikan rewards dan punishment kepada pegawai, (c) Pimpinan memberikan saran yang positif jika pegawai mempunyai kekurangan, (d) Pimpinan memberikan keteladanan dengan berusaha menasehati pegawainya agar selalu bersikap jujur.