Abstrak


Perancangan pabrik methanol dari biogas dengan proses hidrogenasi karbon monoksida tekanan rendah kapasitas 50.000 ton/tahun


Oleh :
Andhika Tatag Seppriyanto - - Fak. Teknik

INTISARI Methanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" methanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas . Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar, bahan baku industri Methyl Tertier-Buthyl Ether (MTBE), asam asetat, formaldehid, Dimetil Terephtalat (DMT) dan sebagai bahan additif bagi industri etanol. Prarancangan pabrik methanol dengan proses Hidrogenasi Karbon Monoksida Tekanan Rendah ini menggunakan bahan baku biogas yang diperoleh dari daerah Surakarta dan sekitarnya. Produk utama yang dihasilkan adalah methanol dengan kemurnian 99,85% berat. Pabrik methanol ini direncanakan akan didirikan pada tahun 2012 dan beroperasi pada tahun 2013 di kawasan industri Wonorejo, Kalijambe, Karanganyar, Jawa Tengah dengan kapasitas 50.000 ton/tahun dengan bahan baku biogas sebanyak 62.951,208 ton/tahun. Methanol dibuat dari biogas dan steam berdasarkan reaksi Hidrogenasi Karbon Monoksida Tekanan Rendah. Reaksi ini berlangsung pada fasa gas – gas pada suhu 300 0 C dan tekanan 49,5 atm dengan bantuan katalis CuO. Reaksi ini bersifat irreversibel dan eksotermis serta dijalankan di dalam reaktor fixed bed multi tube dengan konversi CO sebesar 96,3 % Unit pendukung proses sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran berlangsungnya proses tersebut. Unit pendukung proses dalam prarancangan pabrik methanol ini terdiri dari unit penyediaan air, unit penyediaan steam, unit penyediaan tenaga listrik, unit penyediaan udara tekan, unit penyediaan bahan bakar, dan unit pengolahan limbah. Selain itu juga tersedia laboratorium yang fungsinya antara lain untuk menganalisis kualitas bahan baku, produk, air dan limbah buangan agar sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki. Laboratorium juga berfungsi melakukan riset untuk pengembangan pabrik. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah karyawan keseluruhan adalah 168 orang. Karyawan shift berjumlah 118 orang sedangkan karyawan non-shift berjumlah 50 orang. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 47,91 % dan 40,73 %, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,73 dan 1,97 tahun, BEP (Break Event Point) 40,12 %, dan SDP 23,87 %. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 23,79 %. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan dengan resiko pabrik rendah.