Abstrak
Pusat budaya melayu Riau di Pekanbaru dengan penekanan pada pemanfaatan karakter arsitektur tradisional melayu Riau sebagai ekspresi bangunan
Oleh :
Sisdayana Molindhuri - I0205018 - Fak. Teknik
ABSTRAK
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun konsep perencanaan dan perancangan Pusat Budaya Melayu Riau di Pekanbaru dengan karakter Arsitektur Tradisional Melayu Riau sebagai Ekspresi Bangunan yang berfungsi: mengadakan pagelaran dan pameran budaya, mengadakan pelatihan/ pendidikan budaya, termasuk kegiatan eksperimentasi, diskusi, seminar, dsb, serta menghasilkan produk budaya yang berkualitas baik.
Metode manifestasi karakter arsitektur tradisional Melayu Riau pada bangunan Pusat Budaya Melayu Riau di Pekanbaru terbagi menjadi 3 jenis metode, yaitu metode Adaptasi, metode Aplikasi, dan metode Replikasi. Metode Adaptasi merupakan metode yang dilakukan dengan adanya proses penyesuaian, yang tidak sesuai dirubah. Metode ini diterapkan pada pola tata massa, konsep pemberian perbedaan ketinggian lantai, kolong rumah, dan bentuk atap. Metode Aplikasi merupakan metode yang dilakukan dengan cara menerapkan sistem/ aturan pokok dari suatu materi. Metode ini diterapkan pada denah bangunan, elemen tangga yang berjumlah ganjil, penggunaan vegetasi pohon kelapa sebagai batas fisik bangunan, dan site yang memaksimalkan lahan terbuka hijau sebagai ruang bersama/ komunal. Sedangkan metode Replikasi merupakan metode yang dilakukan dengan cara membuat bentuk yang sama persis/ identik dengan bentuk aslinya (berkaitan dengan hal-hal visual). Metode ini diterapkan pada penggunaan ornamen.
Bentuk dasar Plaza/ Openspace diambil dari bentuk dasar ornamen bintang-bintang, yang mengandung arti tentang keaslian kekuasaan Tuhan dan sumber sinar dalam kehidupan manusia. Bentuk dasar denah bangunan utama mengikuti lekuk bentuk selembayung yang merupakan ornamen utama yang sering digunakan dan yang paling tinggi perletakannya, yaitu diperabung atap. Pengambilan bentuk dasar selembayung dimaksudkan untuk memperkuat kesan bangunan sebagai bangunan utama yang mewadahi fungsi utama. Bentuk dasar denah teater terbuka diambil dari bentuk ornamen lebah bergantung yang biasanya pada bangunan diletakkan pada listplank. Orang melayu menganggap lebah sebagai hewan yang mendatangkan manfaat bagi manusia. Lebah dianggap sebagai putri yang sangat cantik dan baik hati, serta mendatangkan kebahagiaan bagi penduduk. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan pertunjukan yang suguhkan pada teater terbuka dapat mendatangkan kebahagiaan bagi audience. Bentuk dasar denah bangunan pendidikan diambil dari bentuk ornamen itik sekawan yang biasanya digunakan sebagai hiasan dinding, tiang atau bukaan. Itik melambangkan kerukunan dan ketertiban. Hal ini merupakan teladan yang baik bagi manusia agar selalu disiplin dalam menjalani kehidupannya. Istilah ketertiban dan kedisiplinan berkaitan dengan pembelajaran. Kedua istilah ini sangat umum digunakan dalam dunia pendidikan.
ABSTRACT
The objective of this project is to construct the planning and designing concept of Riau Malay Culture Centre At Pekanbaru With An Approach Of Exploiting Character Of Traditional Architecture Of Riau Malay As Building Expression which has functions: to perform the culture performance and exhibition, to perform the training/ culture education, including the experimentation, discussion, seminar, etc., and to produce the product of culture which is good with quality.
Manifestation method of the character of traditional architecture of Riau Malay on the Riau Malay Culture Centre At Pekanbaru consisted of 3 types of method, adaptation method, application method, and replication method. Adaptation method is a method which is constructed with an adaptation, changing the inappropriate element. This method applied on the form of mass settlement, the difference of peil, the space under the house, and the form of roof. Application method is a method which is constructed with applying the system/ the fundamental order of a subject. This method applied on the bulding plan, the anomalous stairs, the coconut tree as a physical boundary of the bulding, and the site which maximizes the green openspace as a communal room. Replication method is a method which is constructed with making the same form as the original (related to the visual forms). This method applied on ornament application.
The base form of the Plaza/ Openspace is taken from the base form of Bintang-bintang ornament, which has a meaning about authenticity the power of God and the ray source in human’s life. The base form of the Main Building plan is taken from the Selembayung which is the main ornament that is often used and the highest in placement, on the ridge of roof. Conception the base form of Selembayung is intended to strengthening the impression as the main building with the main activity. The base form of Open Theatre plan is taken from the Lebah Bergantung ornament which is usually on the listplank. Malay people assume bees as the animal which give the benefit to humans. A bee is assumed as a very beautiful and kindhearted princess and gives the happiness to people. With the meaning, hoping the performance in the Open Theatre would give the happiness to audience. The base form of the Education Building plan is taken from the Itik Sekawan ornament which is usually used on the wall, the pillar, or the door/ window. A duck symbolizes the reconciliation and orderliness. These are the good models for humans in order to always discipline in their life. The reconciliation and orderliness term are related to learning. Both of these terms are common used in education world.