Abstrak
Penurunan Intensitas Akar Gada dan Peningkatan Hasil Kubis dengan Penanaman Caisin Sebagai Tanaman Perangkap Patogen
Oleh :
Endang Sulastri - H0106009 - Fak. Pertanian
ABSTRAK
Kubis merupakan sayuran yang potensial untuk dikembangkan. Namun demikian, dalam budidaya para petani menghadapi resiko tinggi yang disebabkan oleh hama dan penyakit. Penyakit yang paling penting pada kubis adalah akar gada yang disebabkan oleh Plasmodiphora brassicae Wor. Pengendalian yang tersedia tidak dapat mengendalikan patogen dengan efektif, oleh karena itu perlu dikembangkan beberapa cara pengendalian yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas caisin (Brassica chinensis L.) sebagai tanaman perangkap (trap crop) patogen untuk mengendalikan akar gada kubis pada lahan endemi. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian di daerah Ngargoyoso Karanganyar dengan ketinggian 800 m diatas permukaan laut, dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai dengan Maret 2010. Survei dilaksanakan pada 5 plot pengamatan kubis. Plot terdiri dari: kontrol (perlakuan petani), tanam caisin sebagai tanaman rotasi 38 hari sebelum tanam kubis disertai eradikasi manual, tanam caisin sebagai tanaman rotasi 38 hari sebelum tanam kubis disertai eradikasi pengolahan tanah dan perendaman air 14 hari sebelum tanam kubis, tanam caisin sebagai tanaman campuran di awal pertumbuhan kubis, dan tanam caisin tumpang gilir 14 hari sebelum tanam kubis. Masing-masing plot diamati sebanyak 3 ulangan dari 10 tanaman sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif sampling. Hasil penelitian menunjukkan penanaman caisin sebagai tanaman perangkap patogen disertai eradikasi mampu meningkatkan hasil, diameter, dan kepadatan krop. Penanaman caisin disertai eradikasi sebagai tanaman rotasi, tanam campuran, dan tumpang gilir efektif dalam menurunkan intensitas akar gada pada kubis.
Kata kunci : akar gada, eradikasi, kubis, tanaman perangkap
ABSTRACT
Cabagge is a potential vegetable to cultivate. In the cultivation however, the farmers are faced by high risk of the pests and diseases. The most important disease on the cabbage is clubroot caused by Plasmodiophora brasicae Wor. The available tactics have not controlled the pathogen completely, therefore some effective control should be developed. This research aimed to evaluate effectiveness of chinese cabbage (Brassica chinensis L.) as trap crop of the pathogen to control clubroot of cabagge in the endemic land. A survey was conducted in Ngargoyoso Karanganyar at altitude 800 m above sea level on September 2009 to March 2010. The survey was conducted on 5 plot units of cabbage. The plots consist of a control plot (farmer’s plot), a plot with planting chinese cabbage as plant rotation on 38 day before planting cabbage and manual eradication, a plot with planting chinese cabbage as plant rotation on 38 day folowed by flooding for 14 days and soil tillage, a plot with mixcropping of chinese cabbage on the early growth stage of the cabbage, and a plot with intercropping of chinese cabbage on 14 days before planting cabagge. Each plot was observed 3 groups of 10 plants as the sample. The groups were determined by purposif sampling. The results showed that planting chinese cabbage as trap crop the pathogen followed by eradication, was able to increase the yields, diameter, and solidity of the crop. Planting chinese cabbages followed by eradication as plant rotation, mixcropping, and intercropping were effective to reduce clubroot intensity on the cabbages.
Key word : cabagge, clubroot, eradication, trap crop