Abstrak


Menguak fenomena “Hotel Goyang” di Kabupaten Pacitan (kajian fenomenologi tentang Praktek prostitusi hotel di Kabupaten Pacitan)


Oleh :
Farizka Febrianto D.0304038 - D0304038 - Fak. ISIP

Pacitan adalah sebuah kota Kabupaten yang terletak di pesisir selatan propinsi Jawa Timur, letak yang terpencil tidak mempengaruhi perkembangan dunia prostitusi atau esek-esek yang ada, terbukti di Kabupaten Pacitan banyak terdapat praktek-praktek prostitusi. Yang unik adalah prostitusi yang ada tidak dilakukan pada suatu tempat khusus melainkan dilakukan di penginapan atau hotel kelas melati. Fenomena ini peneliti sebut dengan “hotel goyang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguak tempat prostitusi yang berkedok sebuah penginapan atau hotel kelas melati. Untuk mengkaji penelitian ini penulis menggunakan beberapa teori pokok diantaranya, Teori Tindakan Sosial dari Mark Weber dan Teori Pertukaran (Exchange Theory) yang dipelopori oleh George C. Homans kemudian disempurnakan oleh Peter M. Blau. Sosiologi aliran ini memusatkan perhatiannya pada hubungan tindakan sosial dengan lingkungannya dan dampaknya pada tindakan sosial nantinya. Reaksi (baik positif, negatif, dan normatif) diyakini memengaruhi perilaku sosial nantinya. Dalam penelitian ini digunakan bentuk penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang diperoleh selama proses penelitian akan diuji kembali dengan melakukan pengujian validitas data melalui penggunaan trianggulasi data. Beberapa temuan menarik dalam menguak fenomena “hotel goyang” di Kabupaten Pacitan, diantaranya: a. Praktek prostitusi hotel dilakukan secara terselubung, ilegal, dan eksploitatif. b. Faktor pendorong yang menyebabkan praktek prostitusi hotel bisa terus berlangsung karena adanya pebisnis nakal yang menyalahgunakan fungsi hotel, tidak adanya Perda yang khusus mengatur tentang pelacuran, serta tangan jahil aparat yang kurang bertanggungjawab. c. Hubungan ekonomi antara Pekerja Seks Komersial (PSK) berbentuk patron-client, yaitu kerjasama yang sama-sama saling menguntungkan tanpa ada ikatan. Pacitan is a Regency town which lies on the southern coast of East Java province, a remote location does not affect the development of world Esek-Esek prostitution or existing, proven in numerous Pacitan prostitution practices. What is unique is that there is prostitution is not done in a particular place but carried out at an inn or hotel melati class. This phenomenon researchers call "hotel goyang". The purpose of this research is to uncover the place of prostitution under the guise of a class hotel accommodation or melati. To examine this research the writer uses some basic theory, among others, the Social Action Theory from Mark Weber and the Theory of Exchange (Exchange Theory), which was pioneered by George C. Homans then perfected by Peter M. Blau. This flow of sociology, it focuses on the relationship of social action with its environment and its impact on social action later. Reaction (either positive, negative, and normative) are believed to affect social behavior later. This study used a phenomenological qualitative research on the type that uses data collection techniques such as observation, depth interviews, and documentation. Data obtained during the research process will be tested again by testing the validity of data through the use of data triangulation. Some interesting findings in uncovering the phenomenon of "hotel shake" in Pacitan, among others: a. Hotel prostitution conducted covertly, illegally, and exploitative. b. Motivating factor that led to prostitution hotels can continue to take place because of bad business people who abuse the hotel's function, the absence of specific legislation governing prostitution, as well as the hands of ignorant officials less accountable. c. Economic relations between Commercial Sex Workers (CSW) patron-client form, namely cooperation of mutual benefit equally with no ties.