Abstrak


Pembelajaran fisika dengan media animasi flash melalui pendekatan keterampilan proses Ditinjau dari motivasi belajar siswa di kelas VII SMPN 2 Purwantoro Tahun ajaran 2007/2008


Oleh :
Rias Istiana - K2302525 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya: (1) perbedaan pengaruh antara pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan problem solving disertai tampilan animasi flash di awal pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan problem solving disertai tampilan animasi flash di akhir pembelajaran, (2) perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya, (3) interaksi pengaruh antara pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan problem solving disertai tampilan animasi flash di awal maupun di akhir pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pokok bahasan Zat dan Wujudnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP N 2 Purwantoro Wonogiri kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F pada semester ganjil tahun ajaran 2007/2008, dengan jumlah seluruhnya 235 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dari total popoulasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas, yaitu II D untuk kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 38 anak serta kelas II E untuk kelompok kontrol dengan jumlah siswa 38 anak. Teknik pengambilan data menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data kemampuan awal siswa, serta teknik tes untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama yang didahului dengan uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava menggunakan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) ada perbedaan pengaruh antara pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan problem solving disertai tampilan animasi flash di awal pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen disertai tampilan animasi flash di akhir pembelajaran (Fa = 79.803 > F(0.05;1.7) = 3,98). Dari uji komparasi ganda diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen disertai tampilan animasi flash di awal pembelajaran memberikan pengaruh lebih baik terhadap kemampuan kognitif siswa dari pada pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen disertai tampilan animasi flash di akhir pembelajaran, (2) ada perbedaan pengaruh antara yang memiliki motivasi belajar kategori tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya (FB = 120.189 > F0.05; 2.70 = 3,12). Dari uji komparasi ganda diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang memiliki motivasi kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, (3) tidak ada interaksi pengaruh antara pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen problem solving disertai tampilan animasi flash di awal maupun di akhir pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan kognitif siswa. (Fab = 0.037 < F(0.05; 2.70) = 3.12). hal ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan problem solving disertai tampilan animasi flash dengan motivasi belajar sisiwa terhadap kemampuan kognitif siswa. Implikasi penelitian ini adalah bahwa pembelajaran Fisika dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen problem solving disertai tampilan animasi flash di awal pembelajaran lebih efektif karena dapat merangsang dan menarik minat siswa dalam memahami suatu konsep materi. Hal ini dapat dugunakan sebagai masukan bagi guru dan pelaku pendidikan lainnya agar lebih kreatif dan lebih variatif dalam menentukan metode pembelajaran bagi siswa. Motivasi belajar dapat mempengaruhi kemampuan kognitif siswa. Pemberian motivasi belajar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga pemberian motiovasi belajar terhadap ssiswa harus senantiasa ditingkatkan.