Abstrak


Tingkat kesiapan guru dalam penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada pembelajaran teknik otomotif dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Kendal


Oleh :
Nur Alfin Fahmi - K2505026 - Fak. KIP

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui ragam penguasaan komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam pembelajaran teknik otomotif oleh guru SMK di Kabupaten Kendal. 2) Mengetahui tingkat kesiapan guru teknik otomotif SMK di Kabupaten Kendal dalam penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual. 3) Mengetahui perlu tidaknya pengembangan komponen-komponen Pendekatan Pembelajaran Konteksual sebagai upaya penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan strategi eksploratif yang dilakukan di tiga SMK di Kabupaten Kendal, yaitu 1) SMK N 5 Kendal 2) SMK NU 02 Rowosari 3) SMK Muhammadiyah 03 Weleri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan 1) metode angket yang diberikan kepada guru teknik otomotif dan siswa Jurusan Mekanik Otomotif tentang aspek-aspek Pendekatan Pembelajaran Kontekstual yang dilakukan guru yaitu aspek konstruktivisme (constructivism), aspek menemukan (inquiry), aspek bertanya ( questioning), dan aspek refleksi (reflection), aspek penilaian sesungguhnya (autentic assessment), aspek masyarakat belajar (learning community), dan aspek pemodelan (modeling), 2) metode observasi berperan pasif yang dilakukan pada saat pembelajaran otomotif oleh guru mengenai poin-poin tentang kesiapan guru dalam pembelajaran 3) wawancara mendalam kepada guru teknik otomotif dan kepala sekolah untuk mendukung hasil angket dan observasi. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap sample diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Penerapan aspek-aspek Pendekatan Pembelajaran Kontekstual yang dilakukan oleh guru-guru SMK adalah: Aspek Kontruktivisme (constructivism), aspek menemukan (inquiry), aspek bertanya ( questioning), dan aspek refleksi (reflection) sebesar 100%, aspek masyarakat belajar (learning community) sebesar 81,48%,, aspek pemodelan (modeling) sebesar 61,73%, dan aspek penilaian sesungguhnya (autentic assesment) sebesar 86,67%. Jika dilihat berapa kontribusi masing-masing aspek tersebut dalam penerapan pendekatan kontekstual menurut hasil penelitian terhadap sample adalah aspek konstruktivisme (constructivism), aspek menemukan (inquiry), aspek bertanya (questioning), dan aspek refleksi (reflection) sebesar 15,88%, aspek penilaian sesungguhnya (autentic assessment) sebesar 13,76%, aspek masyarakat belajar (learning community) sebesar 12,94%, dan aspek pemodelan (modeling) sebesar 9,80% 2) Sebagian besar guru pada tiap sampel SMK telah menguasai aspek-aspek Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, berarti mereka telah siap untuk menerapkannya dalam proses pembelajaran di sekolah 3) Aspek-aspek Pendekatan Pembelajaran Kontekstual perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat lebih memahami konsep pelajaran.