Abstrak
Analisis perbandingan return dan risiko pemegang saham sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
Oleh :
Ira Widyastuti - F0206072 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Penelitian ini menguji perbedaan return dan risiko pada perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2000 hingga 2007 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini terdapat empat perumusan masalah.
Perumusan masalah pertama adalah apakah terdapat perbedaan return dan risiko
pemegang saham perusahaan pengambilalih sebelum dan sesudah pengumuman
merger dan akuisisi. Kedua, apakah terdapat perbedaan return dan risiko
pemegang saham perusahaan target sebelum dan sesudah pengumuman merger
dan akuisisi. Ketiga, apakah terdapat perbedaan return dan risiko pemegang
saham perusahaan pengambilalih dan perusahaan target setelah pengumuman
merger dan akuisisi. Perumusan masalah keempat adalah apakah terdapat
perbedaan return dan risiko pemegang saham pada perusahaan yang melakukan
merger konglomerat dan nonkonglomerat.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return dan risiko.
Variabel return dihitung dengan menggunakan proksi abnormal return.
Sedangkan variabel risiko dihitung dengan menggunakan proksi standar deviasi
dan beta saham. Perhitungan ketiga proksi tersebut adalah selama 10 hari sebelum
dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Penelitian ini merupakan event study dan data yang digunakan merupakan
data panel. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pengumuman merger dan
akuisisi pada tahun 2000-2007 yang go public dan terdaftar di BEI. Selain itu
perusahaan yang digunakan sebagai sampel juga harus memiliki data lengkap
berkaitan dengan variabel yang digunakan selama 10 hari sebelum dan sesudah
pengumuman merger dan akuisisi. Berdasarkan kriteria yang ditentukan,
diperoleh 36 perusahaan pengambilalih, 6 perusahaan target, 7 perusahaan yang
melakukan merger nonkonglomerat, dan 3 perusahaan yang melakukan merger
konglomerat. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan pada
hipotesis pertama dan kedua adalah uji beda dua sampel berpasangan yang
berhubungan. Sedangkan pada hipotesis ketiga dan keempat digunakan metode
penelitian uji beda dua sampel berpasangan yang tidak berhubungan.
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis
pertama untuk proksi abnormal return dan beta saham tidak menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Sedangkan proksi standar deviasi menunjukkan ada perbedaan sebelum dan
sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Pada hipotesis kedua, seluruh proksi
tidak menunjukkan adanya perbedaan 10 hari sebelum dan sesudah pengumuman
merger dan akuisisi. Hasil pengujian hipotesis ketiga, hanya proksi standar deviasi
yang menunjukkan adanya perbedaan antara perusahaan pengambilalih dan
perusahaan target sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Sedangkan proksi
abnormal return dan beta saham tidak menunjukkan perbedaan antara perusahaan
pengambilalih dan perusahaan target. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada
pengujian hipotesis keempat. Tidak terdapat perbedaan return dan risiko pada
perusahaan yang melakukan merger konglomerat dan nongkonglomerat untuk
proksi abnormal return dan beta saham. Sedangkan untuk proksi standar deviasi
menunjukkan adanya perbedaan return dan risiko pada perusahaan yang
melakukan merger konglomerat dan nonkonglomerat.
Kata kunci : merger, akuisisi, return, risiko, abnormal return, standar deviasi, beta
saham.