Abstrak


Hubungan antara tingkat pengetahuan dukun bayi dengan tindakan perawatan bayi baru lahir di Puskesmas Tangen, dan Puskesmas Sukodono Kabupaten Sragen


Oleh :
Umaningsih - R1108046 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah menurut SDKI 2007 di Indonesia angka kematian neonatal 34 per 1000 lahir hidup dan angka kematian neonatal dini (umur 0 – 7 hari) 15 per 1000 lahir hidup. Sedangkan menurut SKRT 2001 gangguan perinatal merupakan urutan pertama penyebab kematian. Untuk itu perlu dilakukan perawatan yang lebih intensif agar bayi memperoleh perlindungan dari berbagai macam kuman yang kemungkinan berasal dari jalan lahir. Tenaga yang sejak dahulu sampai sekarang dipercaya masyarakat di desa dalam perawatan bayi adalah dukun bayi, yang biasa dilakukan 0 - 7 hari (sampai lepasnya tali pusat) bahkan sampai 40 hari kelahiran. Permasalahan terjadi apabila dukun yang memiliki ilmu turun temurun ini tidak memiliki pengetahuan yang tepat sedangkan pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dari data yang diperoleh di wilayah Puskesmas Tangen dan Puskesmas Sukodono Kabupaten Sragen ada 30 orang dukun bayi yang aktif dalam melakukan perawatan bayi baru lahir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan dukun bayi, mendeskripsikan tindakan perawatan bayi baru lahir dan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dukun bayi dengan tindakan perawatan bayi baru lahir di Puskesmas Tangen, Puskesmas Sukodono, Sragen. Desain dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan teknik pengambilan sampel total sampling sedangkan variabel penelitiannya adalah variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dukun bayi, dan variabel terikatnya tindakan perawatan bayi baru lahir, kemudian teknik analisis data menggunakan uji korelasi Rank- Spearman. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa dari 30 dukun bayi mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik yaitu 15 responden (50 %), demikian pula dengan tindakan perawatan bayi baru lahir, mayoritas dukun bayi memiliki tindakan yang cukup baik yaitu 13 responden (43 %). Hasil analisis korelasi Rank-Spearman dimana rho hitung sebesar 0,798 dengan P sebesar 0,000, oleh karena rho hitung lebih besar dari rho tabel ( 0,798 > 0,364 ) atau karena P lebih kecil dari taraf kesalahan ( 0,000 < 0,05 ) berarti Ha diterima dan Ho ditolak sehingga didapat nilai korelasi positif antara tingkat pengetahuan dukun bayi dengan tindakan perawatan bayi baru lahir. Kata kunci : Dukun Bayi, Perawatan Bayi Baru Lahir