Abstrak
Potensi Museum Ronggowarsito Jawa Tengah sebagai objek wisata pendidikan di Kota Semarang
Oleh :
Yuni Astuti - C9406081 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini menguraikan tentang potensi museum Ronggowarsito di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu potensi yang terdapat di objek wisata Museum Ronggowarsito, mengetahui bagaimana usaha Pemerintah Kota Semarang mempromosikan Museum Ronggowarsito kepada masyarakat umum, serta hambatan yang dihadapi pihak pengelola Museum Ronggowarsito dan cara mengatasinya.
Penulisan laporan ini disajikan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran berbagai informasi yang berhubungan dengan potensi objek wisata sebagai daya tarik wisata. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Museum Ronggowarsito di dirikan oleh Pemerintah Provinsi dan Dinas Pariwisata Semarang, yang diresmikan oleh Fuad Hassan pada tanggal 05 Juli 1989. Wisatawan yang datang ke museum dapat melihat secara langsung beraneka ragam koleksi yang terdapat di Museum Ronggowarsito, antara lain dibedakan menurut jenisnya yaitu koleksi geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologika.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Museum Ronggowarsito memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata di Kota Semarang, khususnya wisata pendidikan. Potensi Museum Ronggowarsito sebagai objek wisata pendidikan terlihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung mulai dari tahun 1994 sampai tahun 2009 didominasi oleh para pelajar mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai tingkat mahasiswa dan selebihnya wisatawan umum, wisatawan manca Negara, dan peneliti. Pengelola Museum Ronggowarsito melalui peran pemerintah sebagai pemberi dana operasional dapat menyelenggarakan event-event untuk menarik pengujung, sehingga kendala yang dihadapi dan permasalahan dalam pengelolaan museum dapat teratasi melalui peningkatan jumlah pengunjung. Pihak pengelola museum harus meningkatkan promosi agar museum tersebut dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.