Abstrak


Perbedaan Tingkat Kelelahan pada Tenaga Kerja Akibat Intensitas Kebisingan di Bagian Extruder dan Bagging di PT. Polypet Karyapersada Cilegon, Banten


Oleh :
Dhona Wahyu Aji Putra - R0205009 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Pembangunan nasional sekarang ini telah mendorong berkembangnya industri yang dipercepat pula oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produksi dan produktivitas. Perkembangan industri yang pesat ini selain menghasilkan produk yang bermanfaatjuga menghasilkan efek samping yang merugikan, yaitu adanya kebisingan di tempat kerja yang intensitasnya telah melebihi NAB (Nilai Ambang Batas). Intensitas yang melebihi NAB dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja antara lain menimbulkan kelelahan fisiologis. Intensitas kebisingan diukur dengan Sound Level Meter, sedangkan untuk mengetahui tingkat kelelahan tenaga kerja digunakan metode Kuesioner. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian ini adalah bagian Extruder dengan intensitas kebisingan 90-92 dB (A) dan di bagian Bagging 79-80 dB (A). Subyek penelitian ini adalah tenaga kerja di bagian Extruder dan bagian Bagging, adapun cara pengambilan sampel adalah menggunakan Sampling Jenuh Setelah didapatkan data intensitas kebisingan dan hasil kuesioner , hasil tersebut kemudian dianalisa dengan t-Test. Dari pengujian tentang tingkat kelelahan tenaga kerja akibat intensitas kebisingan di bagian Extruder dan Bagging di PT. Polypet Karyapersada Cilegon didapatkan hasil yang sangat signifikan. Dengan demikian ada perbedaan tingkat kelelahan tenaga kerja akibat intensitas kebisingan di bagian Extruder dan Bagging di PT. Polypet Karyapersada Cilegon, sehingga diperlukan upaya penanggulangan dan pengendalian terhadap intensitas kebisingan di tempat kerja agar akibat dari kebisingan dapat dihindarkan. Kebisingan yang rendah dapat menurunkan tingkat kelelahan, sehingga produktivitas tenaga kerja meningkat dan hasil produksi akan naik Kata kunci : Intensitas Kebisingan – Tingkat Kelelahan Kerja Kepustakaan : 20, 1992-2008 ABSTRACT Bational development this time push to bloom it industrial that accelerated also by science progress and technology so that can increase product and productivity. This fast industrial development is besides produces product bermanfaatjuga produce side effects that harm, that is noise existence at work the intensity has exceed NAB (limit threshold value). Intensity that exceed nab can influence labour well-being among others evoke physiological exhaustion. noise intensity is measuresed with sound level meter, while to detect labour exhaustion level is used method kuesioner. This watchfulness kind observasional analytic by using approaches cross sectional. This watchfulness location part extruder with noise intensity 90-92 db (a) and at part bagging 79-80 db (a). This watchfulness subject labour at part extruder and part bagging, as to sample taking manner use sampling satisfied After got noise intensity data and result kuesioner, the result then analyzed with t-test. From testing about noise intensity consequence labour exhaustion level at part extruder and bagging at PT. Polypet Karyapersada Cilegon got result very significant. Thereby there noise intensity consequence labour exhaustion level difference at part extruder and bagging at PT. Polypet Karyapersada Cilegon, so that need tackling efforts and control towards noise intensity at work so that effect of noise koidable. Low noise can demote exhaustion level, so that labour productivity increases and production result will rise Keyword: Noise Intensity - Work Exhaustion Level Literature: 20, 1992-2008