Abstrak
Cerita rakyat “Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes” di Desa Brebes Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah (Sebuah tinjauan folklor dan perbandingan)
Oleh :
Esi Yulistiana - C0105021 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
ABSTRAK
Latar belakang masalah penelitian ini ialah bahwa cerita rakyat Jaka Poleng telah populer oleh masyarakat dan kelestariannya akan tetap dijaga oleh masyarakat pendukung cerita tersebut. Dengan kepopuleran dari cerita rakyat Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes tersebut, sebagai putra daerah Brebes peneliti merasa tertarik untuk menemukan nilai-nilai yang menjadikannya popular serta sebagai usaha penulis dalam mengawetkan tradisi lisan yang ada di Brebes. Penulis tertarik untuk membandingkan antar versi cerita rakyat Jaka Poleng meskipun tidak secara mendalam. Untuk keperluan perbandingan versi cerita rakyat Jaka Poleng ini penulis mengambil cerita Jaka Poleng versi lisan dan tulis. Versi tulis di dapat dari 4 buku yaitu : Legenda dan kumpulan cerita rakyat Kabupaten Brebes Jaka Poleng penerbit Kabupaten Brebes, buku Jaka Poleng cerita rakyat Kabupaten Brebes penerbit Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah Kantor Kabupaten Brebes, buku cerita rakyat dari Brebes Babad Bumi Pakuwon karya Yudiono KS penerbit PT.Grasindo Jakarta tahun 2005, dan buku Babad Pakuan atau Babad Pajajaran diterbitkan oleh Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan Jakarta tahun 1977.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah lokasi serta profil masyarakat Brebes sebagai pemilik cerita rakyat Jaka Poleng di Desa Brebes Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah. 2) Bagaimanakah perbedaan cerita rakyat Jaka Poleng dalam versi lisan dan tulis, 3) Bagaimanakah bentuk dan isi cerita dari cerita rakyat ”Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes” di Desa Brebes Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah. 4) Adakah artefak-artefak terkait dengan cerita rakyat Jaka Poleng yang sampai sekarang masih ada. 5) Apakah fungsi cerita rakyat ”Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes” di Desa Brebes Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah.
Tujuan penelitian adalah 1) Mendeskripsikan lokasi dan profil masyarakat pemilik cerita Jaka Poleng di Desa Brebes Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah, 2) Mendeskripsikan perbedaan cerita rakyat Jaka Poleng dalam versi lisan dan tulis, 3) Mendeskripsikan bentuk dan isi cerita rakyat Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes di Desa Brebes Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah. 4) Menemukan serta mendeskripsikan bukti-bukti artefak yang terkait dengan cerita rakyat Jaka Poleng. 5) Menemukan fungsi cerita rakyat ”Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes”.
Manfaat penelitian dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk membuka wawasan mengenai cerita rakyat Jaka Poleng dan secara teori penelitian mengunakan teori-teori folklor. Manfaat praktis diharapkan penelitian dapat bermanfaat untuk pendokumentasian terkini dan menjadi bahan pertimbangan kebijakan Pemda Kabupaten Brebes terkait dengan keberadaan Pendapa serta tradisi budaya untuk mengembangkan kepariwisataan Kabupaten Brebes.
Landasan teori dalam penelitian ini yaitu: 1) Pengertian folklor yaitu berasal dari kata folk dan lore. Folk merujuk pada kelompok populasi atau kolektif dan lore adalah sebuah tradisi folk. 2) Pengertian mitos berarti suatu cerita yang benar dan cerita ini menjadi milik mereka yang paling berharga, karena memiliki sesuatu yang suci, bermakna, menjadi contoh model bagi tindakan manusia, memberi makna dan nilai pada kehidupan ini. 3) Perbandingan adalah wilayah keilmuan yang mempelajari keterkaitan antar sastra dan perbandingan sastra dengan bidang lain, penelitian cerita Jaka Poleng merupakan usaha membandingkan teks lisan dan tulis.
Penelitian cerita rakyat Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes, merupakan penelitian deskriptif kualitaif dengan metode sebagai berikut : sumber data dan data, teknik pengumpulan data (observasi langsung, wawancara, dan content analysis), validitas data dan teknik interaktif (siklus). Penelitian kualitatif yaitu kegiatan penelitian untuk memperoleh berbagai informasi kualitatif dengan deskriptif yang penuh nuansa yang lebih berharga dari angka atau jumlah dalam angka, atau dimaksudkan sebagai bentuk penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya, tetapi pada prosedur non-matematis.
Dengan metode penelitian seperti yang telah disebutkan di atas, penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut : 1) Lokasi cerita rakyat Jaka Poleng ada di daerah Brebes, masyarakat Brebes mayoritas beragama Islam dengan mata pencaharian petani, pedagang dan nelayan 2) Cerita rakyat ”Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes” berbentuk Mitos yang sangat dihormati masyarakat Brebes, 3) Cerita rakyat Jaka Poleng memiliki bukti artefak yang berupa Pendapa Kabupaten Brebes, Kamar kramat khusus Mbah Jaka, Tiga sumur bertuah peninggalan Mbah Jaka, Gamelan, Bambu kuning kramat, Pasanggrahan kramat Mbah Jaka, Makam Mbah Rubi dan Makam Bupati Brebes K.A.Arya Singasari Panatayuda II dan III di Desa Klampok, Makam Bupati Brebes K.A.Arya Singasari Panatayuda I di Desa Sura Pagerbarang Tegal, Sungai Pemali, Sungai Babakan, Gunung Kumbang atau Gunung Sagara, 4) Cerita rakyat Jaka Poleng memiliki kekuatan budaya yang mampu menimbulkan tradisi-tradisi unik dalam masyarakat Brebes seperti : tradisi memperingati Jaka Poleng, tradisi ziarah ke makam sesepuh, tradisi kenduren, apresiasi seni, 5) Cerita rakyat Jaka Poleng memiliki 2 versi yaitu lisan dan tertulis. Di antara kedua bentuk cerita Jaka Poleng tersebut memiliki perbedaan dalam setiap versinya yang mampu memperkaya ceritanya. Cerita Jaka Poleng yang pertama muncul adalah versi cerita lisan yang ada dimasyarakat, baru kemudian versi tertulis dimunculkan untuk menjaga kelestarian cerita tersebut. Karena cerita rakyat ”Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes” dianggap sakral dan pantang dipentaskan dalam bentuk pewayangan, tari-tarian ataupun drama maka untuk tetap menjaga kelestarian cerita tersebut masyarakat Brebes mengawetkannya dalam bentuk tertulis atau dibukukan. Tradisi tulis tidak mematikan tradisi lisan.