Abstrak


Pengaruh warna terhadap kebudayaan bagi masyarakat tionghoa (studi kasus klenteng Avalokitesvara Surakarta)


Oleh :
Sigit Satrio Pribadi - C9606064 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK 2010. Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah permasalahan, yaitu bagaimana pengaruh warna bagi masyarakat Tionghoa dan apakah ada perbedaan makna dari warna yang menjadi bagian kebudayaan masyarakat Tionghoa di Klenteng Avalokitesvara, Surakarta. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui perbedaan makna antara warna yang satu dengan warna yang lain dalam kebudayaan Tionghoa di Klenteng Avalokitesvara, untuk lebih mengetahui sisi positif dan sisi negatif yang ditampilkan oleh warna tertentu dalam kebudayaan Tionghoa. Teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan desember sampai januari 2010 bertempat di Klenteng Avaokitesvara, Surakarta. Hasil dari penelitian ini adalah warna sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Tionghoa, warna dalam kebudayaan Tionghoa adalah merah yang mempunyai makna kemakmuran, kehangatan, kasih sayang, kemuliaan. Kuning mempunyai makna kejayaan, kebesaran, keemasan, kesuksesan.Hijau mempunyai makna yang menandakan kesuburan, pertumbuhan, kesejahteraan, kebijaksanaan. Warna Biru mempunyai makna sebagai sesuatu yang menyejukkan, damai, kesabaran. Putih mempunyai makna sebagai simbol baru, kesucian, kemurnian, bersih, segar. Hitam mempunyai makna sebagai sesuatu yang misterius, kejahatan, duka, kegelapan. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa warna sangat berpengaruh dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, warna mempunyai makna berbeda sesuai dengan karakter warna tersebut.