Abstrak


Prarancangan pabrik polyurethane dari methylene diphenyl diisocyanate (mdi) dan poly teteramethylene eter glycol ( polyol )dengan proses one shot kapasitas 10.000 ton /tahun


Oleh :
Candra Yulianto Pradicta - I1504003 - Fak. Teknik

INTISARI Prarancangan pabrik Polyurethane ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang masih diimpor. Polyurethane digunakan pada industri pembuatan plastik. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas 10.000 ton/tahun dengan bahan baku Methylene Diphenyl Diisocyanate (MDI) dan Poly tetramethylene Eter Glycol (Polyol). Pabrik direncanakan berdiri di kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT. KIEC), propinsi Banten pada tahun 2014. Bahan Baku Methylene Diphenyl Diisocyanate (MDI) diperoleh dengan mengimpor dari Zhejiang Xianglong,dari Cina. Sedangkan Poly tetramethylene Eter Glycol (polyol) dapat diperoleh dari PT. Bayer Material Science Indonesia, Cilegon, Banten Tahapan proses di pabrik Polyurethane ini meliputi penyiapan bahan baku, reaksi pembentukan Polyurethane dan pemurnian produk. Penyiapan bahan baku berupa Poly tetramethylene Eter Glycol (Polyol), Dimetilsikloheksilamin (katalis) dan Dimetilsiloxan (surfactan) dimasukan dalam premix tank sebelum direaksikan dalam Reaktor. Tahap reaksi pembentukan Polyurethane merupakan reaksi adisi yang berlangsungkan di dalam reaktor batch. Reaksi berlangsung pada suhu 55 o C dan tekanan 1 atm pada fase cair dengan katalis Dimetilsikloheksilamin. Di dalam reaktor terjadi reaksi antara Poly tetramethylene Eter Glycol (Polyol) dengan Methylene Diphenyl Diisocyanate (MDI) menjadi Polyurethane, dengan konversi reaksi sebesar adalah 99,95%. Tahapan pemurnian produk meliputi pengurangan kandungan cairan yang dilakukan dalam centrifuge 98% berat kemudian sisa cairan yang masih ada dalam produk dihilangkan kembali dengan rotary dryer hingga didapat produk Polyurethane 99,9% berat. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara tekan, tenaga listrik, dan bahan bakar. Kebutuhan air sebesar 27,1082 m3 /jam disuplai dari KTI. Jumlah steam yang digunakan sebesar 17897,3255 kg/jam. Udara tekan yang dibutuhkan sebesar 100 m3 /jam. Listrik disuplai dari PLN dan sebuah generator sebagai cadangan. Bahan bakar yang digunakan adalah Industrial Diesel Oil ( IDO ) disuplai dari Pertamina. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik berupa cairan dan gas. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah karyawan keseluruhan adalah 175 orang. Karyawan shift berjumlah 104 orang sedangkan karyawan non-shift berjumlah 71 orang. Sedangkan menurut statusnya karyawan dapat dibagi menjadi karyawan tetap, karyawan harian, dan karyawan borongan. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 80,56 % dan 68,47 %, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,2 dan 1,4 tahun, BEP (Break Event Point) 41,69%, dan SDP 28,76%. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 24,56%. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.